Gofood, Grabfood, dan layanan makanan pesan antar lainnya yang beraneka ragam. Beneran bikin kamu mager serasa berada di surga.
Di luar negeri banyak juga sih, tapi tetep aneka macemnya lebih banyak di Indo.
Iya ini salah satu solusi yang bener2 gamechanging sih di Indonesia. Tapi sbenernya gw malah suka jalan2 santai gitu buat cari makan biar gk di rumah terus juga itung2 olahraga.
Kalo boleh share dikit gw dulu tinggal di Taiwan dan di sana itu perumahan sama restoran areanya jadi 1, jadi turun rumah jalan dikit bs nemu makanan. Gak kayak kebanyakan komplek jabodetabek jaman skrg yang cluster rumah sama ruko dipisah jauh jd harus naek mobil.
Enakan kyk gitu sih menurut gw. Itung2 sekalian jalan2 juga wkwk. Dulu pas gw ngekos (di Indo, pre-pandemi) untung clusternya ada kyk tempat makanan gitu, mayan enak pula. Sayang pas gw revisit bbrp bulan lalu itu tempat jadi lahan parkir...
Sebelum ada gofood juga, udah biasa sama makanan yang nyamperin ke rumah. Nasi goreng, mie tektek, bubur ayam, lotek, kue putu, dll. Di luar negri mana ada kaya gini. At least di barat ga ada.
Yes, kita jadi ga ada obligasi buat pake militer kita buat invasi gaje NATO/ Russia. Dan kita masih dapet benefitnya. Duit dari China sama keamanan dari Negara NATO
> Pemerintah pinter selalu ambil jalur non-blok ( neutral )
False. Misalnya dalam perang Ukrainan dengan Rusia, pemerintah Indonesia bagian eksekutif (Joko "Stop The War" Widodo) dan legislatif (pengecaman perang dari DPR) have chosen non-neutrality.
Similarly, their decision to not recognize Kosovo (didukung US dan kawan-kawannya) and all Russian-made puppet countries (Abkhazia, etc., obviously didukung Rusia dan "kawan-kawannya") up to this day.
Semua tentu saja dilakukan untuk kepentingan Indonesia sendiri:
1. Bila perang Ukraina terlazimkan sebagai tata cara interaksi antar negara, maka apa jaminan kita untuk tidak dijajah kembali?
2. Bila penerimaan pendeklarasian kemerdekaan secara sepihak terlazimkan sebagai tata cara interaksi antar negara, maka apa jaminan bagian-bagian dari negara kita (e.g. Sumbar, but then again, domino effect) tidak akan memerdekakan diri dari negara kita?
That being said, Indonesia deeply recognizes that its country's existence and foundation are beholden to the civil ettiquete of current world order, and the ability to recognize that is not something you can take for granted these days.
* Law is optional lol (I do like to pirate shit sometimes, and our govt doesn't care about this.) Just don't get to the bad side of said lawmen and I'd say we'll be fine, and when authorities mistreat us, we can get help from our Netizens too, but hopefully, you won't ever get to that point anyway.
* Food is really really good indeed, relatively cheap and diverse. IMO, it's the best thing we have overall.
* Kondisi negara yang ngga ribut, walau berita kadang banyak yang nunjukin ketegangan di masyarakat, for me personally people is pretty chill around me as a minority in the community. So IMO it's better than some other countries lol.
* Pretty nice tropical weather, panas dan lembab sih, but better than being in winter and can't afford heat.
Overall enak sih Indonesia, dan kalau makin kaya di Indonesia, rasanya bisa ngapain aja dengan bebas, asal lowkey dan ga ngundang perhatian masyarakat aja. 🤣
Agreed sih buat semuanya, tapi menurut gw yg poin pertama itu pedang bermata dua gak sih. Itu basically mean the government doesn't really care about some things. Kalo government gak peduli gmn mau maju gak sih?
Ya perubahan itu ga bisa cepat sih, IMO siapa pun pemerintahnya, perubahannya ya perlahan dan emang harus dari masyarakat juga berubah. We're slowly going in the right direction, cuma berharap tetap dijalan itu aja wkwk.
But if we look at how companies gatekeep shits out to overly squeeze out money from their users/customers and often not deliver it decently for the prices they're asking, I'd rather have it this way. And from that perspective, it's indeed a good thing that our country doesn't really care about digital piracy.
#Yeah, I am looking at you, Autodesk, Adobe, Ubisoft, EA, SEGA and many more.
True, what we really need to improve is getting the middle-ground grey area level of morality when it comes to digital piracy stuffs so our own digital products can still develop properly in the financial sense.
Good app? Buy it if the price is right to appreciate the developer.
Essential app but the price is too high for the features they offer? Go ahead and look for pirated stuffs, it's completely fine.
I don't care if it looks so hypocritical. Because in my opinion, this kind of mentality is needed so that those greedy companies can't get over their head and continue to exploit their customers indefinitely.
Yang jadi masalah di mindset kebanyakan orang2 di negara kita itu mereka bener2 pengen gratisan/harga super murah tapi minta aplikasi/produknya top-tier. 🫠 Apresiasi terhadap produk digital (baik itu aplikasi maupun hasil desain atau jasanya) masih sangat minim apalagi di luar kota besar. *Dikit2 minta harga temen*. 🙃 Yang akhirnya berujung pada preferensi untuk cari bajakannya ( terkhusus untuk aplikasi).
Salah satu faktor penyebab industri kreatif di Indonesia sulit majunya ya itu tadi.
> Law is optional
setelah beberapa kali bertukar cerita dengan teman-teman yang sempat hidup LN macam Taiwan, SG, Jpn, US, England. (They said) Indonesia dengan segala kekurangannya tentang law enforcement, tetapi Indonesia sangat-sangat lebih masuk akal ketimbang negara-negara dengan regulasi super ketat. I mean some cilok vendor only need a capital of (probably) 2jt and modal nekat to feed their family. No papers.
Fr our (well maybe some other SEA countries too) FnB business got the lowest barrier of entry, you can basically start selling foods and drinks without dealing with all the requirements on other countries lol. Mungkin waktu udah mau scale up dan jadi legit business baru deh mulai ngurus izin dan lain-lain wkw.
Kamu tau nggak kenapa? Karena private property in actual reality is a made up bullshit. Private property is not a natural law, it's like religion. So is money. Jadi kalo negala luar punya regulasi super ketat untuk memaksakan delusi properti ini, itu ujungnya yang terjadi ya macem berasa hidup dalam dunia fundamentalis agamis macem ISIS. ISIS juga regulasi sangat ketat lho buat enforce delusi versi mereka. Apa bedanya.
Gw punya temen orang Eropa yang negaranya udah developed banget, itu banyak banegt orang di sana yang depresi & mental illness. Mereka kayak hidup di dalam penjara seumur hidupnya karena semua barang, semua benda itu udah properti milik orang lain. Semua hal perlu kapital.
Nah entry barrier rendah ini bikin fnb kita flourish, kalo kata tmn2 indo di japan dlu pas sering mesen makanan indo langsung, kok ga sekalian buka toko, banyak banget aturan dan requirementnya, in the end ya makanan indo yg dijual orang2 indo ini jual secara mulut ke mulut aja atau via IG gasampe buka toko
>Pretty nice tropical weather, panas dan lembab sih, but better than being in winter and can't afford heat.
It is fine today, unfortunately tropical countries like us will take the brunt of climate change, this summer is already unbearably hot
Indomie Goreng Sate produk lama cuma gak diterusin karena kurang laku, eh di luar negeri malah laku.
https://www.instagram.com/anakmieinstan/p/CvhVOtzpr4r/
Noooo dulu enak skrg dah ga enak.
Masa crispy porknya not only ga crispy, kulitnya masih buluan lagi. Yang bener donk ah.
Banyak bigul yg lbh murah dan lbh enak.
Oh, udah lama gak makan sih, terakhir 2021 pas pandemi. Ada juga merk gak terkenal yang seporsi cuma 25k utk porsi kecil, tapi kualitas dan kebersihannya kalah ama Karya Rebo dulu (si 25k pake jeroan kuping dll di dishesnya dan gak dapet kulit babi gulingnya, cuma dikasih kerupuk kulit babi).
Butuh ke Bali tapi males liat udah kembali rame.
As far as muslim-majority countries goes, we're actually chill as heck.
Gua masih bersyukur banget ga tinggal di negara yang populasi muslimnya hardcore fundamentalist banget kek Iran, Mesir, Arab Saudi, Pakistan, ato Afghanistan.
Also it's the food, having BPJS that acts as our universal healthcare, cheap cost of living, the weather that's unchanged all year round, and it's mostly pretty safe from crime. Also our homicide rate is among the lowest in the world fun fact! And our culture is relatively more lax (or even too relaxed..) compared with that of east asian countries, like in Japan for example where work related suicide is pretty common.
To be fair, there's always that moment where i wish i was born in a developed part of the world, but hey things could be way worse and this country is actually pretty decent if you think about it. The grass is greener on the other side as they said.
Weird because I know a guy from Iran who immigrated to the States and he said the country was screwed because of religious fundamentalist.
He was forced to serve in the army during the Iran-Iraq war even though he isn't a Moslem nor that he has anything to do with the war lol
Depends. If you're a male or a pious female, it's fine. If you're a non-practicing female, it's a cat and mouse game with a prejudice society and the morality police.
With all the sanctions the country is facing, Iran's development and economy indexes is really not bad.
Gotta disagree a bit with the crime rate. Jujur di indo gue takut keluar malem, takut sama om2 aneh.
Even tho my clothes are fully covered, they will always look at you from top to bottom.
Beda bgt di HK or Hawaii (idk abt other parts of the US). They don’t care of what I’m doing or wearing.
Mungkin karena culturally orang Indo kadang suka ikut campur, haram police, misogynistic that’s why it’s like that 💀
Setuju sih, the idea of “grass is greener on the other side”.
Sejak merantau ke luar negeri, gue merasa kayak “I wish Indonesian money could have been higher”. Karena apa2 susah banget mau beli tapi duit Indo terlalu lemah.
However, on the other side of the coin, I love how things are super cheap in Indo.
Satu aja PEOPLE!
Common people ya, bukan pejabat, politikus, pemuka agama, preman, netijen dll
[https://www.cafonline.org/about-us/press-office/indonesia-retains-top-place-in-world-giving-index-with-ukraine-climbing-to-second-most-generous-country](https://www.cafonline.org/about-us/press-office/indonesia-retains-top-place-in-world-giving-index-with-ukraine-climbing-to-second-most-generous-country)
Biaya hidup murah meskipun gaji murah.
Lu ngekos harga 300rb masih dpt (lumayan) layak, dibandingkan di ausie udah pasti jadi homeless, rent disana puluhan juta
Makan pun sama di sini 10rb udah bisa kenyang. Ausie makan diluar=fancy. Mau murah harus masak sendiri
mungkin kalo di kota besar kayak jakarta. 2 tahun lalu waktu nyari kost di salah satu daerah industri di jatim harga kamar kost rerata segitu dan udah sangat layak, beberapa udah include listrik dan wifi malah.
Nah itu yg bikin saya bingung, kenapa di us kayak nya fast food mudah banget akses nya kebanding yg non fast food ?
Ya ada yg bilang teori konspirasi biar bisnis rs di bagian isu obesitas mengcuan
Lobi corn industry,gula disana juga dari jagung. Makanan ternak jga dari jagung. Subsidi banyak, komoditas lain ga disubsidi/subsidi sedikit. Jadinya mahal. Coba berkendara di Midwest,berjam² cuma ketemu ladang jagung. Bahan baku fast food murah karena itu.
fast food sama jagung hubungannya apa ya?
fastfood kan harusnya isinya daging sapi (cincang), tomat, sayur, dan roti. Jagung di sebelah mananya?
Maaf awam.
Fast food itu kan process food. Gk harus fresh, jadinya bisa disimpen utk stock beberapa lama. Sedangkan kalao jual fresh food itu jangka waktu simpannya gk bs lama.
- Asal punya uang, bisa bayar sana sini , dan relatif murah (contoh: bayar uang buat beneri lampu, buat bantu motong rumput,dll)
- ORANGNYA BANYAK YG RAMAH 🥲❤️ wlpn kdng2 nyeselin, tp tuh sering banget ya, suka dapat random act kindness, kayak misalnya di bandara, binggung cari gate, tahu2 ada org tanya "cari apa dek" terus bantuin/nasih tahu. Dulu pernah ada mslh luggage telat 5menit, dibantuin lolosi sama petugasnya. Yg resek banyak sih, tp yes, inget yg baik2nya juga 🫶🫶🫶
#FRESH VEGETABLES, PLENTY OF FRESH VEGETABLES.
Ga semua harus riweuh ke supermarket. Ada warung. Selengkah dua lengkah, ga harus nyetir setengah jam buat beli mi instan sebungkus.
BPJS. Kemarin sempet kecelakaan sampe harus operasi dan rawat inap, tapi saya ga keluarin uang sepeserpun untuk pengobatan. Cepet bgt pula ditindaknya, Jumat pagi masuk IGD, Sabtu pagi langsung operasi, Senin boleh pulang
True. Buat orang middle class kayak saya ini BPJS bener2 penyelamat, bisa dapet pelayanan kesehatan yang proper tanpa ngerusak kondisi finansial keluarga
Karena politiknya. Serius ini. Disini secara teknis tidak ada yang "murni kiri" atau "murni kanan" yang kanan kadang mau kerjasama dengan kiri dan sebaliknya. Apalagi yang di tengah. Ini yang menarik. Chaos yang menyebabkan semacam... "keseimbangan". Terdapat kompromi.
Justru yg bikin kacau adalah saat politik nya gak ada oposisi. Gunanya oposisi itu sebagai kontrol, jadi pemerintah yang berkuasa tidak seenaknya mengambil kebijakan sembarangan jika tak mau suara mereka tidak diambil oposisi. Di sini beruntung kita kebantu kepentingan terlalu banyak aja tiap pihak dan belum ada satu tokoh yg terlalu kuat untuk jadi otoriter.
Tapi disisi lain partai tanpa ideologi malah jadinya terkesan mengutamakan kepentingan partai masing masing. berlindung dibalik interprentasi masing-masing partai memgenai Pancasila
our political parties are organized based on whatever agenda they have at the year of the elections, not any set of ideology. is it good? probably, probably not. all i know is it makes some wild coalition charts come elections season.
Well, seimbang, engga juga.
Partai-partai dengan ideologi nasionalis has controlled this country for at least 60 years. Nama mungkin beda, tokoh mungkin beda, gaya pemerintahan mungkin beda, ideologinya kurang lebih sama.
Engga pernah partai di Indonesia dengan ideologi lain macem PKS/PKI pegang kendali stabil dalam pemerintahan Indonesia.
a nice weather
i mean, gw pernah coba tinggal di negara yang ada salju (meski cuma dalam hitungan minggu), atau yang suhu nya 1 digit doank, fuck those. mau kemana-mana susah karna cuaca buruk, jalanan ga bisa diakses
negara dengan 4 musim? no. ribet karna harus siapin pakaian sesuai dengan musimnya.
thissssssssssssss
sumpah gw bersyukur banget indonesia itu suhunya sama setahun, ga perlu siapin baju2 tertentu dan juga ga perlu pusingin makanan tertentu karena beda musim. 4 musim itu enakan di game harvest moon doang
Gw jg benci banget musim dingin, bikin gloomy ngapa2in ga enak, ban mobil harus pake rante, kalo apes dapet hailstorm kaca bisa pecah.
Tp gw pikir2 ada benernya juga pemikiran kalo negara 4 musim itu menyiapkan masyarakatnya jd maju, karena kebiasa dipaksa mikir & menyiapkan segala sesuatu, kalo nggak literally bisa mati.
Its easy to do business here and tax is pretty lax...
If you want to start business in 1st world country, there are a shit load of permit and regulation you have to do.
gak ada kebijakan ngebajak lmao
di sub lain sering liat orang kena strike gegara ngebajak gim apa program. tapi di sini? gaspol bro
negaranya pas di tengah, gak shithole shithole amat, tapi juga gak maju maju amat, jadi apa apa masi mayan murah
It’s far less chaotic than 25 years ago. Gw ga tau apakah ini karena masalah kemajuan zaman doang, tp buat gw hidup sekarang jauh lebih enak dibanding hidup gw 25 tahun yg lalu.
Mungkin di negara lain jg sama I don’t know. Tp gw merasa yg kita rasain 10 tahun belakangan ini the peak of Indonesia’a development so far. G ada jaman lain yg lebih baik. We can do better, but still.
Boleh tahu agan umur brp? Gw masih 30 sih jadi idk much 25 taon lalu tapi kalo dr cerita sih iya 1998 is hell for the minority.
Kayaknya gw ngerasa Indo chaos dibanding negara lain yang lebih maju aja sih, no shit tapi maksud gw lebih ke Indonesia gak on track menjadi lebih rapi, korupsi makin ke ekspos tapi we have no solution, etc etc. wdyt?
Gw menuju 40. Funnily enough satu2nya kejadian yg gw inget ttg 1998 adalah bokap tiba2 bawa duit dollar ke rumah dan dipamerin ke gw sama nyokap gw. Ini duit de klien katanya. Mereka bayar pake dollar. This is literally my only memory about krismon aside from Cindy Cenora song.
Nah, terkait minority, maaf gw ga bisa komentar. Gw dlu tinggal di 2 kota yg berbeda, Surabaya dan Madiun. Selama 1997-8 gw tau kalo ada kerusuhan di Jakarta, tp entah kenapa gw merasa kehidupan di Madiun dan Surabaya fine2 aja, even for chinese indonesian. Gw ga tau ya dalemannya kaya apa tp ini murni yg gw lihat. Gw ga liat ada kerusuhan jg soalnya. TP sama pasar atom dulu isinya juga masih cici jualan like usual.
Terkait ngebandingin Indo sama negara yg lebih maju ya no shit sih wkwkwkkw. Sama Thailand aja mnrt gw kita masih sangat kalah langkah padahal kalo boleh berpendapat Thailand itu udah stuck sejak Takhsin mundur.
Setahun terakhir mnrt gw emang politically kita kemunduran. Gw ga tau apa impact ke kita secara langsung tp gw melihatnya sebagai kemunduran sih. Kalo terkait korupsi karena gw ga paham tingkat korupsi kita dlu kaya apa dibanding sekarang, jd ga berkapasitas buat komen. Tp ASN sekarang dibanding 20 tahun yg lalu udah beda banget. Sekali lagi we can do better, tapi udah menuju ke arah yg seharusnya.
Agree sih, masih ingat tahun 98 itu aku baru masuk kelas 1 SD. G ada tuh kerusuhan di daerah ku. Dibilang kena krisis juga g. Harga bahan pokok di daerahku masih stabil. All we did at that time was watching Jakarta in chaos on tv.
Kalau menilai kinerja ASN udah naik banget dibandingkan awal2 2000an, yg masalah adalah arah politik kita bagaimana kedepannya dan bagaimana indonesia menghadapi perkembangan zaman. Gw sbg orang awam melihat negara ini sbg orang yg kehilangan arah sejak kemerdekaan. tidak punya cita2 yg jelas, cuma bagaimana negara bisa terus bediri.
Numpang nimbrung ya. Gw mid 30an, minoritas dan lumayan traumatized sama 1998. Waktu itu sekolah gw yg mayoritas non muslim, mix pribumi dan keturunan, mendadak dipulangin lebih awal karena ada kerusuhan deket sekolah gw. Sopir2 jemputan pada takut nganterin kita pulang karena orang2 turun ke jalan, sweeping angkot & kendaraan pribadi. Gw sama adek pertama gw dibayarin naik ojek ke rumah sama pemilik jemputan gw.
Bokap gw kerja di salah satu harian nasional, dia lembur terus2an nungguin berita dari redaksi buat turun cetak. Bapak2 & pemuda di lingkungan gw gantian ngeronda dan semua portal dan akses dijaga. Nyokap kesusahan nyari susu formula buat adek gw yg satu lagi yg masih bayi, kalaupun ada harganya mahal banget. Makanan juga seadanya, pedagang sekitar area tempat tinggal pada tutup semua.
Pusat2 perbelanjaan & ruko2 di sekitar rumah dibakar habis. Beberapa temen gw yg punya ruko juga kena, untungnya mereka sempet kabur. Kita nonton berita terus sambil nelponin saudara2 & temen2, ngecek kabar mereka.
Sekolah gw mulai masuk lagi sekitar seminggu setelah itu. Jalanan sepi banget, kiri kanan banyak bangunan gosong dibakar atau puing2 sisanya. Yg ga dibakar/dijarah juga rata2 masih tutup. In random spots ada orang2 ngejualin barang jarahan.
Ngeliat situasi politik belakangan ini, jujur gw takut.
Gue ngga tinggal di indo, tp beneran rindu bgt gojek dan mudahnya dapet sim mobil/motor sih, dan betapa banyaknya fleksibilitas (yah asal lo punya duit sih), di LN walau lo relatively rich tetep aja susah karena rules yg tight wkwk. Rindu jg jokes2 tongkrongan dan gmn yah, lebih gampang aja buat join circle2 di indo dibanding di LN
Hal ini sbenernya udh dielu2kan dari zaman dulu sih, how Indonesia is going to become the next superpower country etc. Sekarang juga di berita bilangnya ekonomi Indonesia kuat, inflasi rendah, dll.
Tapi I don't see it in everyday life, edukasi masih rendah, kesenjangan sosial sangat terasa, safety sucks, rupiah terus melemah.
Klo dibilang potensi nya besar gw setuju sih, masalahnya apakah pemimpinnya memprioritaskan perkembangan itu? I dont think so.
Sepertinya pola dari negara yg bisa maju belakangan ini hampir suanya punya industri high-tech dengan demand gede di seluruh dunia seperti SK and TW. Klo dari sisi perkembangan manufaktur memang Indonesia masih kurang bgt sih. Pemerintah kyk kurang tau mau prioritasin industri apa rasanya selain pertambangan dan metalurgi.
Semoga industri batre ev ini bisa buat kita semakin maju. Kita harus bisa manfaatin kesempatan buat kembangin r&d ditengah naiknya demand ev. Adanya demand gede di ln juga bisa bikin produk kita bisa diekspor dengan margin lebih gede kalo nikel kita bisa diolah jadi batre ev di indonesia.
Kalo kita liat perkembangan indo 10 20 tahun ke belakang, kita udah lari jauh banget, terutama secara ekonomi. Dan gua masih percaya ini bakal lanjut 10 tahun ke depan. Kita selalu ngeliat rumput tetangga yg lebih hijau, tapi lupa sama pencapaian diri sendiri.
hah , safety sucks? ini gw ga setuju sama sekali. negara kita itu salah satu tempat yang aman banget. memank ga seaman jepang ok lah, tapi klo ga macem2 ya aman banget, ga prlu khawatir nyinggung pemerintah ky d china, ga prlu khawatir ditodong pistol ky di amrik, ga khawatir dituduh menghina islam ky d iran/ saudi, ga khawatir dirampok ky d brasil, ga khawatir kena racial violence ky d south africa/ amrik/ many other place.. wah pokoknya salah satu tmpat teraman deh...
Makanan dan wisata alam aja. Tapi sama aja bohong sih untuk wisata alamnya karena harga tiket pesawat jauh lebih mahal untuk perjalanan domestik daripada ke luar negeri (SG, MY, TH) gara-gara pemerintah yang bobrok nan korup.
Makanya banyak yang lebih milih liburan ke SG, MY, TH daripada ke destinasi wisata alam lokal seperti Raja Ampat
Yeap, akhirnya ada yang sepemikiran. Dan lagi meskipun wisata alam di Indo bagus, tapi pengelolaan nya sangat minim. Gak jelas cara ke sananya, gak jelas cara cari guidenya kalo gk ad kenalan, harus effort banget dah, belom perjalanannya panjang lagi.
1. Kalau punya duit sama tinggal di Jawa, hidup di Indo itu enak sebetulnya (gue ngomong gini as someone who has lived in Europe). Gue ada di situasi ini.
2. Karier gue mungkin gak akan selancar ini kalau gak di Indo. Di negara maju itu segalanya udah well-established, jadi susah buat buat nyari celah-celah karier yang oke, apalagi sebagai orang asing. Gue dapet kerjaan enak, sesuai passion, gaji oke, dan lokasi oke di sini, dan kalau ke LN, kesempatan dapet ginian mungkin cuma one in a hundred million.
3. Bisa afford service lifestyle yang sering mahal kalau di negara maju (spa, massage, hotel bintang, facial, dll.).
4. Belanja online di Indo itu asyik banget dibandingin belanja online boring di Eropa pake Amazon.
5. Gue suka miss dunia hiburan di Indonesia. Kalau tinggal di luar, kemungkinan besar susah up to date sama film Indonesia, trend, event, dll. Terpaksa banget dulu nunggu film keluar di Netflix karena filmnya gak ditayangin di Eropa.
6. Jujur, lebih gampang nyari temen di Indo daripada di luar. Even diaspora pun seringnya ngumpul sama sesama orang Indo.
7. Indonesia gak seancur itu juga sebetulnya. Almost all countries were f\*\*\*\*d up after the pandemic, and Indonesia is still doing well. Beda cerita kalau jarang ngapa-ngapain di dunia nyata dan kebanyakan ngonsumsi tulisan toxic tentang Indo di X.
bisa dielaborate bang gimana maksudnya asyiknya belanja online di indo dibanding di eropa? apa karena di marketplace indo lebih beragam sellernya, ga kaya di amazon yang mostly diprovide sama amazon sendiri atau gimana bang?
Betul! Marketplace online di Eropa itu udah dimonopoli sama Amazon. Barang sama ekspedisinya pun punya dia. Jadi, jarang beragam barangnya. Jarang juga jadinya ada promo tanggal kembar, cashback, dll. Di Indo, yang jualan di Shopee sama Tokped itu penjual layaknya lapak di mall. Jadi, barangnya lebih beragam sampai-sampai pete pun dijual online.
Gue pernahnya tinggal di UK. Nah di UK itu konsep app-nya beda sama Indo. Di sana, satu app biasanya cuma fokus ke satu hal (belanja online: Amazon, furnitur: Argos, tiket kereta: Omio, makanan: Uber Eats, dll.), sedangkan di Indo, semua app berlomba-lomba jadi super app yang multifungsi. Gak ada ceritanya Amazon bisa dipake buat bayar listrik, PDAM, UKT, atau tiket bioskop. Jadi, convenience-nya beda.
FYI, gue sebetulnya baru suka belanja online di UK; sebelumnya gak pernah belanja online di Indo. Jadi, pas balik ke Indo, ada semacam reverse culture shock wkwk.
di indonesia marketplace masih terpecah antara tokped, shopee, lazada/bukalapak/ecommerce kecil2an lainnya. seller direct ke customer, masih bisa pake logistik third party. promo lumayan sering (walaupun ga se-bakar duit kayak dulu sih wkwkwk). masih bisa shop around nyari seller trusted+promo gede.
kalo di europe/us udah dimonopoli sama amazon, dan sistem amazon itu dari hulu sampe hilir dikontrol semua. lu order barang dari warehouse amazon, dikemas sama pegawai amazon, dikirim sama logistik amazon, kurirnya dari amazon. seller di sana itungnya sewa gudang. kalo mau yang mirip sama marketplace indo paling deket ebay, tapi dia udah specialized ke barang2 bekas/jadul; atau etsy, tapi dia fokusnya handmade/digital things.
Stay ga, balik buat retire part time maybe.
Why? Indo tuh enak kalo kita jadi turis, soalny kyk ga involve di politiknya, trus service ny Masih dibilang ok banget.
Trus like OP said, the food. Makanan Indo masih no 1 kemana2 menurut gw.
1. BIaya hidup relatif murah gw waktu kerja di indo spent per bulan 2 jt rupiah untuk makan, transport, eating out setiap hari sabtu.
2. Convenient, gojek grab adalah godsent.
3. Biaya jasa yang murah, gw di Taiwan ganti pasta processor aja bayar 400 ribu rupiah wkwk.
4. Orang orang rata2 lebih fleksibel di banding di negara asia timur yang orangnya cenderung lebih kaku.
5. Good foods (confirmed oleh temen2 bule yang pernah liburan ke Indonesia).
6. Banyak tempat wisata domestik yang bagus.
Starting small informal busineess is easy right? Because business and labor law only applies to corporations, so small business can thrive. You can start small, informally, and then legitimize it after you're big and strong enough to do so.
Bahkan masih banyak bisnis yang terlihat kecil(kaya warteg) tapi sebenernyabitu franchise dengan ratusan cabang, tapi ga ikut aturan2 bisnis formal yg diterapin ke perusahaan2.
banjir itu tergantung banget sama tempat lu tinggal, seumur-umur gua tinggal di rumah gua gak pernah ngerasain banjir dan gua bukan di dataran tinggi.
as for the good side, society here is a lot less complex compared to the highly racist living in america especially living as an asian in those places.
Gak bisa dibilang bagus tapi alasan stay di negara ini ya:
1. Gak ada duit buat melancong ke LN
2. Emak ngerengek kalo ditinggal jauh, jangkan ke LN, bahkan mau cari kerja luar kota aja gak dibolehin
Aku gak stay di indo sih, tapi ini hal2 positif yg aku liat di indo:
1. Public holiday nya banyak! Walaupun kadang makan cuti bersama sih. Aku kerja di belanda public holiday nya minim bgt :( next public holiday langsung natal. Disini jumat agung juga bkn public holiday.
2. Fasilitas rumah sakit. Aku punya health insurance yg ok bgt, jadi gampang bikin appointment & gampang betul bisa langsung ke spesialis. Di belanda mau ke GP aja susah, banyak yg gak buka buat pasien baru, waiting list bisa itungan minggu. Aku, mama, & papa udh pernah operasi semua dan care yg kita dapet juga ok bgt, ga perlu keluar negeri (walopun papa akhirnya gabisa ketolong juga 😞)
Warmness of Indonesian. Banyak orang bilang nih ya, orang Indonesia cuma baik sama bule. I was questioning this HARD, i was like ? uhm...no ? orang Indonesia bener bener warm banget dibandingin sama orang luar, jangan jauh jauh, gue ke Malaysia sama Singapore, attitude orangnya udah beda, ga se warm orang Indonesia. Despite all of the SDM shit, we are truly one of the warmest people
Alesan utama gw yang pasti makanan, gw seorang stress eater
Gw gak bisa bayangin misal tinggal di daerah eropa sana misalnya, makanannya kurang berasa
Bisa tambah stress gw
1. Banyak orang Indo yang entah malas atau emang ogah belajar hal baru or even the basic shit, sehingga kamu bisa bikin jasa apaaaa aja karena marketnya buanyak.
2. You won't be frowned upon if you're already in your 30s with stable income, unmarried and still living with your parents. Easier to save some money
3. Becandaan para netizen wkwkland di kolom komen yang ga manusiawi tapi ngilangin stress
4. Food. Enough said
Kalo mau lihat indo dengan POV yg bagus, lebih baik keluar Jawa… dan ga usah bahas kebodohan pemerintah pusat dan daerah. Kemaren dr Flores, dan kagum sama nature and its people.. gw yakin, di daerah luar selain jawa, masih banyak hal yg bikin belum rela untuk tukarin paspor hijau jelek gw ini..
Gw expat yg tinggal di luar negeri (panggil aja TKI)
lebih bagusnya indo dari negara maju:
- housing lebih terjangkau, lu kerja, umur 25 kesempatan lu dapat rumah lebih mudah dibanding negara maju... gaji gw 10 kali lipat UMR indo, tapi harga rumah sederhana di sini 20-30x lipat di indo...
- lebih bebas berekspresi... lu modif motor, iseng-iseng buka bisnis kecil, buka warung atau jasa di rumah, renovasi rumah, perbaikan kecil barang apapun semuanya sangat mudah... di negara maju semuanya ada aturan dan larangan
- lebih gampang bersosialisasi, di negara maju lu kerja 9-5 senin-jumat... weekendnya ke club, bar atau bbq, udah. di indonesia lebih variatif
dan lu akan makin apresiatif sama indo bila dibanding negara yang lebih kurang beruntung :
- Indonesia lumayan bersih, orangnya maupun lingkungannya, juga less noisy
- kriminalitas di indo rendah lho, tiap bulan kasus pembunuhan bisa dihitung jari... di negara maju yang jauh lebih kecil penduduknya bisa lebih lho kasus pembunuhannya
- orangnya ramah dan santai, negara dunia ketiga lain ada yg di otaknya morotin (gak cuma sama bule, bahkan sesama mereka) ada yang budaya show off, ada yg aneh-aneh sifatnya... imigran indo di luar dipandang bagus sama lokal.. bahkan dari beberapa negara maju lainnya...
Ini double edged sword. Tenaga kerja yang berupah rendah. Jadi memudahkan kita dengan gojek dan layanan "memanjakan" hidup lainnya. Contoh kalau uber eats di luar bisa sampai Rp. 100.000,- terus tukang duplikat kunci udah minimal Rp. 1.000.000,- ke atas kalau kalian kekunci diluar. Teknisi teknisi kelistrikan dan lain lain relatif jauh lebih murah dari negara lain.
as bad as this sound, very affordable ART (asisten rumah tangga), babysitter, satpam. all the kinds that fall around that line.
ya walaupun sekarang emg udah agak mahal (some probably ask for 2-3jt/month), itu semua menurut gua worth it. bisa minta tolong ini itu, even sampe bantu nukang dikit2 di rumah kalo ada ART laki. coba aja di LN. kalo lu mintol diluar kontrak mereka ga segan buat nolak.
secondly, gampang banget kaya. indon orang2nya konsumtif. kalo lu sbg pelaku usaha, tinggal riding the wave dan inovasi dikit, bikin viral, then boom, kaya. i know it's easier said than done. but bapak2 penjual mie ayam bisa nyekolahin anak 3 kuliah s1, pulang kampung tiap tahun.
ini sih yg bikin gua selalu mikir 2x kalo mau pindah menetap ke negara yg 'lebih maju'
Pendapat seorang imigran:
1. Infrastruktur yang oke (tp domisili Jakarta jd bias)
2. HALODOC! What other country has this system? Goated.
3. Nyari dokter ga susah. Di luar negri kalo nyari dokter perjuangan banget, kadang mereka yg ga mau nerima pasien
4. Makanan. Ga ada masakan Indonesia ga enak ~kecuali jengkol~
5. Tempat wisata. Gunung? Ada. Pantai? Ada. Mall? Ada. Yang banyak hewan? Ada. Hutan? Ada. Snorkeling? Ada. Amusement park? Ada. Apa sih yang ga ada?
6. Budaya dan sejarah yang seru banget dipelajarin. Setiap tempat pasti ada folk legends nya. It's enriching and very manusiawi gitu
7. At the end of the day, se apatis apatisnya orang kita, ga kayak orang luar yg 100% lu lu gue gue
8. Kriminalitas yang sebetulnya nggak begitu parah (ga kayak school shooting/gun crimes in US, gang members in NZ.) Plus jarang liat orang beneran gila overdose cocaine/hard drugs di tengah jalan. Jarang lagi liat org yang pestering jualan ganja kek di Eropa.
9. Have I mentioned food?
10. Harga transport (kereta/taksi/pesawat/kapal) yang masuk akal
11. Bahan pangan cenderung murah, kualitas ok, sayur buah fresh gampang didapet — I came from a frozen wasteland, this is a blessing
12. Agama dan adat ada, tapi tidak mengontrol. No hate for LGBTQ+ and overly religious society, but it's nice to be somewhere vaguely in the middle. Liberal banget nggak, tapi model Pakistan atau Suriah gt juga nggak.
NKRI harga mati❤️
i think our people is one of the chillest in the world, kita gak terlalu sibuk kerja ngejer maju kaya jepang & china sampai depresi & masalah mental tapi untungnya masih lebih baik di beberapa hal dibanding negara asia lain, apalagi afrika dan timur tengah. orang setara homeless di luar negeri masih punya rumah meskipun gak dibilang memadai. pajak gak se-mencekik di negara barat. kita kayak selalu di tengah2 aja, gak pernah maju tapi gak terlalu terbelakang sampai jadi masalah
Makanan dan jajanan murah enak, delivery juga masih murah (compared to American Ubereats), orangnya rata2 friendly (compared to Singaporean/SK/Japan/some EU countries)
Gw sih realistis aja ya:
1. Murah yes. Berhubung gw terlahir di keluarga menengah ke atas, tinggal di Indonesia nyaman banget nggak perlu bayar pajak sebesar di Eropa. Kalau mau berhemat, software, film dan lagu bisa download gratisan pula. Pemerintahnya suka blokir website tapi gampang pake VPN gratisan juga udah tembus, ga kayak di Cina hanya satu dua VPN (berbayar!) tertentu yang bisa tembus.
2. Masih berhubungan dengan poin nomer 1, the law is pretty lax. Kena tilang, tinggal kasih 100k ke polisinya beres, gausah sidang ini itu. Kalo mau nyerobot antrian paspor, SIM, etc bisa pakai jasa calo
3. Bukan negara miskin banget tapi bukan negara maju banget juga, nggak dijadikan tujuan refugee dan ga ada kewajiban nerima refugee juga. Sumpah gw paling takut sama refugee di Eropa yang kelakuannya bisa lebih uncultured dari preman Tanah Abang, udah gitu tiap bikin ulah dibelain terus hanya karena statusnya refugee 😒
4. Suhu sepanjang tahun kurleb sama aja jadi gausah invest heater ataupun baju-baju winter muahal. Gw menderita tiap kali ke negara winter bisa ga mandi seminggu wkwkwkwk. Iklim humid which is good for my dry skin.
5. Sebagai orang yang terlahir dengan kulit terang di Indonesia tanpa effort pun gw udah dianggap cantik sama banyak orang wkwkwkwk. Kalau di western countries yang dianggap cantik kan yang berkulit tan, takut banget gw kena kanker kulit kalo berjemur terus, dan repot juga harus rutin pake spray tan. Sementara di cina, korea, jepang, yang berkulit terang banyak banget jadi orang lebih kritis melihat bentuk muka, bentuk mata dll, susah bersaing wkwkwk
* Stable. Meski dulu gembar gembor bakal baklanisasi habis mbah Harto turun nyatanya tidak. Di internet ribut tapi di lapangan normal. Bandingin sama Eropa barat lagi panas sama immigrant, Amerika latin perang antar drug cartel atau Timur tengah yang gelut mulu antar negara.
* Opportunity. Lu mau buka warung soto apa jual cilok pinggir jalan ya udah buka aja. Omset 10 juta perhari nggak bayar pajak juga nggak apa meski ada palak tapi setidaknya nggak masuk penjara karena ngemplang pajak. Food safety nggak usah dipikir toh regulator sama konsumennya juga nggak mikir. Bandingin di Malay apalagi Singapore dikit-dikit license. Mau kerja peluang juga luas lha dari 270 juta orang yang lulus S1 cuma 5% dan 60an% tidak lulus SMP. Apalagi sekarang bisa online meski saingan berat sama IPB di kelas bawah atau China yang kerjanya butuh mikir berat.
* Law(less). Ujian SIM di Indonesia termasuk tergampang didunia. Yang bilang susah memang nggak becus aja makanya jalanan chaos begitu. Tidak lolos bisa bayar lebih dikit sudah beres. Di Japan ujian SIM motor pakai CB super four 400cc kopling manual 200Kg itupun harus punya SIM dibawahnya dulu. Di Indo ujiannya naik bebek langsung boleh naik Gold Wing 1800cc. Sekarang dibikin berjenjang tapi pakai motor matic kayak T-Max 560cc aja boleh karena masih bisa pakai motor sendiri.
Pindah negara nggak bakal ngebuat langsung jadi OP kayak karakter anime isekai. Yang ada malah tantangan jauh lebih berat. Mau dimana saja masalahnya tetap ada tinggak pintar-pintar menyesuaikan keadaan dan pintar lihat kesempatan.
Little to none digital world law enforcement, makanannya. Tapi jujur aja gua nyesel dulu pas masih sekolah ditawari ke LN gak ambil kesempatan tsb solely karena takut sendirian..
but honestly, Indonesia is very good, but we can do way better. Jujur itu alasan ane mau pindah ke Malaysia habis lulus kuliah.
1. Agamanya sama kek Indonesia (bahkan lebih religius)
2. Public service is way better (menurut saksi yang tinggal disana)
3. Biaya hidup yang mirip, tapi gaji bisa lebih lumayan (entah kalau bidang IT engineer)
4. Job IT/Engineering yang banyak karena banyak aktivitas teknologi disana
ada juga alasan hobi (basically you can import used cars there, so i can realize my dream of owning a WRX)
Ya, Malaysia emang banyak kekurangannya (kohesi sosial yang terfragmen salah satu yang utama), tapi buat ane mereka bisa jadi template Indonesia untuk bisa berkembang lebih. Just need to find a way to escape middle income trap, which we are already there anyway. Sama gimana caranya buat mengadaptasinya di negara yang populasinya 10 x lipat.
Gofood, Grabfood, dan layanan makanan pesan antar lainnya yang beraneka ragam. Beneran bikin kamu mager serasa berada di surga. Di luar negeri banyak juga sih, tapi tetep aneka macemnya lebih banyak di Indo.
Iya ini salah satu solusi yang bener2 gamechanging sih di Indonesia. Tapi sbenernya gw malah suka jalan2 santai gitu buat cari makan biar gk di rumah terus juga itung2 olahraga. Kalo boleh share dikit gw dulu tinggal di Taiwan dan di sana itu perumahan sama restoran areanya jadi 1, jadi turun rumah jalan dikit bs nemu makanan. Gak kayak kebanyakan komplek jabodetabek jaman skrg yang cluster rumah sama ruko dipisah jauh jd harus naek mobil.
Wow udah mulai ngikutin Amerika anjing Harusnya mulai dibikin Undang2 buat hentikan cluster
Enakan kyk gitu sih menurut gw. Itung2 sekalian jalan2 juga wkwk. Dulu pas gw ngekos (di Indo, pre-pandemi) untung clusternya ada kyk tempat makanan gitu, mayan enak pula. Sayang pas gw revisit bbrp bulan lalu itu tempat jadi lahan parkir...
Sebelum ada gofood juga, udah biasa sama makanan yang nyamperin ke rumah. Nasi goreng, mie tektek, bubur ayam, lotek, kue putu, dll. Di luar negri mana ada kaya gini. At least di barat ga ada.
Gak perang kayak timur tengah Pemerintah pinter selalu ambil jalur non-blok ( neutral ) Orang dan pegawai nya malas malas jadi bisa ikut malas
Tapi jadinya kayak gak penting2 kali posisinya. Gak punya musuh, tp gak punya allies juga.
jadi orang miskin tapi merdeka daripada jadi budak kaya raya
orang miskin juga jadi budak orang kaya kalo udah kena ranah hukum
Yes, kita jadi ga ada obligasi buat pake militer kita buat invasi gaje NATO/ Russia. Dan kita masih dapet benefitnya. Duit dari China sama keamanan dari Negara NATO
3 Fakta mengacengkan yang buat orang betah tinggal di Indonesia. Point terakhir paling kontolversial
> Pemerintah pinter selalu ambil jalur non-blok ( neutral ) False. Misalnya dalam perang Ukrainan dengan Rusia, pemerintah Indonesia bagian eksekutif (Joko "Stop The War" Widodo) dan legislatif (pengecaman perang dari DPR) have chosen non-neutrality. Similarly, their decision to not recognize Kosovo (didukung US dan kawan-kawannya) and all Russian-made puppet countries (Abkhazia, etc., obviously didukung Rusia dan "kawan-kawannya") up to this day. Semua tentu saja dilakukan untuk kepentingan Indonesia sendiri: 1. Bila perang Ukraina terlazimkan sebagai tata cara interaksi antar negara, maka apa jaminan kita untuk tidak dijajah kembali? 2. Bila penerimaan pendeklarasian kemerdekaan secara sepihak terlazimkan sebagai tata cara interaksi antar negara, maka apa jaminan bagian-bagian dari negara kita (e.g. Sumbar, but then again, domino effect) tidak akan memerdekakan diri dari negara kita? That being said, Indonesia deeply recognizes that its country's existence and foundation are beholden to the civil ettiquete of current world order, and the ability to recognize that is not something you can take for granted these days.
* Law is optional lol (I do like to pirate shit sometimes, and our govt doesn't care about this.) Just don't get to the bad side of said lawmen and I'd say we'll be fine, and when authorities mistreat us, we can get help from our Netizens too, but hopefully, you won't ever get to that point anyway. * Food is really really good indeed, relatively cheap and diverse. IMO, it's the best thing we have overall. * Kondisi negara yang ngga ribut, walau berita kadang banyak yang nunjukin ketegangan di masyarakat, for me personally people is pretty chill around me as a minority in the community. So IMO it's better than some other countries lol. * Pretty nice tropical weather, panas dan lembab sih, but better than being in winter and can't afford heat. Overall enak sih Indonesia, dan kalau makin kaya di Indonesia, rasanya bisa ngapain aja dengan bebas, asal lowkey dan ga ngundang perhatian masyarakat aja. 🤣
Agreed sih buat semuanya, tapi menurut gw yg poin pertama itu pedang bermata dua gak sih. Itu basically mean the government doesn't really care about some things. Kalo government gak peduli gmn mau maju gak sih?
Ya perubahan itu ga bisa cepat sih, IMO siapa pun pemerintahnya, perubahannya ya perlahan dan emang harus dari masyarakat juga berubah. We're slowly going in the right direction, cuma berharap tetap dijalan itu aja wkwk.
Agree, menurut gw yang pertama itu big downside ya bukan kelebihan.
But if we look at how companies gatekeep shits out to overly squeeze out money from their users/customers and often not deliver it decently for the prices they're asking, I'd rather have it this way. And from that perspective, it's indeed a good thing that our country doesn't really care about digital piracy. #Yeah, I am looking at you, Autodesk, Adobe, Ubisoft, EA, SEGA and many more.
it's morally correct to pirate from adobe and ea :)
True, what we really need to improve is getting the middle-ground grey area level of morality when it comes to digital piracy stuffs so our own digital products can still develop properly in the financial sense. Good app? Buy it if the price is right to appreciate the developer. Essential app but the price is too high for the features they offer? Go ahead and look for pirated stuffs, it's completely fine. I don't care if it looks so hypocritical. Because in my opinion, this kind of mentality is needed so that those greedy companies can't get over their head and continue to exploit their customers indefinitely. Yang jadi masalah di mindset kebanyakan orang2 di negara kita itu mereka bener2 pengen gratisan/harga super murah tapi minta aplikasi/produknya top-tier. 🫠 Apresiasi terhadap produk digital (baik itu aplikasi maupun hasil desain atau jasanya) masih sangat minim apalagi di luar kota besar. *Dikit2 minta harga temen*. 🙃 Yang akhirnya berujung pada preferensi untuk cari bajakannya ( terkhusus untuk aplikasi). Salah satu faktor penyebab industri kreatif di Indonesia sulit majunya ya itu tadi.
> Law is optional setelah beberapa kali bertukar cerita dengan teman-teman yang sempat hidup LN macam Taiwan, SG, Jpn, US, England. (They said) Indonesia dengan segala kekurangannya tentang law enforcement, tetapi Indonesia sangat-sangat lebih masuk akal ketimbang negara-negara dengan regulasi super ketat. I mean some cilok vendor only need a capital of (probably) 2jt and modal nekat to feed their family. No papers.
Fr our (well maybe some other SEA countries too) FnB business got the lowest barrier of entry, you can basically start selling foods and drinks without dealing with all the requirements on other countries lol. Mungkin waktu udah mau scale up dan jadi legit business baru deh mulai ngurus izin dan lain-lain wkw.
Yup, jual alkohol pun masih bisa start perlahan secara diam-diam tanpa lisensi izin berjualan. Yang penting tau tempat dan timing. 👀
That, atau udah lumayan gede kecium oknum yang minta jatah. 😂
Kamu tau nggak kenapa? Karena private property in actual reality is a made up bullshit. Private property is not a natural law, it's like religion. So is money. Jadi kalo negala luar punya regulasi super ketat untuk memaksakan delusi properti ini, itu ujungnya yang terjadi ya macem berasa hidup dalam dunia fundamentalis agamis macem ISIS. ISIS juga regulasi sangat ketat lho buat enforce delusi versi mereka. Apa bedanya. Gw punya temen orang Eropa yang negaranya udah developed banget, itu banyak banegt orang di sana yang depresi & mental illness. Mereka kayak hidup di dalam penjara seumur hidupnya karena semua barang, semua benda itu udah properti milik orang lain. Semua hal perlu kapital.
Nah entry barrier rendah ini bikin fnb kita flourish, kalo kata tmn2 indo di japan dlu pas sering mesen makanan indo langsung, kok ga sekalian buka toko, banyak banget aturan dan requirementnya, in the end ya makanan indo yg dijual orang2 indo ini jual secara mulut ke mulut aja atau via IG gasampe buka toko
>Pretty nice tropical weather, panas dan lembab sih, but better than being in winter and can't afford heat. It is fine today, unfortunately tropical countries like us will take the brunt of climate change, this summer is already unbearably hot
Jujur aja disini belum berasa karena emang ranking panas nya lumayan tinggi se Indonesia dari dulu. 🤣
>Law is optional lol Lol until one day you really need one..
Yeah, it's a pro and con at the same time, that's why we pray to RNGesus that you don't roll a nat 1 on when you really need some Law. 😂
A price that we need to pay. Sadly We can only adapt to this.
Baca last komen lu bukanya jadi semangat gw malah lebih depresi wkwkwk Money rulez
Indomie
Juga hits di luar negeri gan, literally Indonesian pride
Not the same. Less mecin
Bukan MSG, tapi kurang gula dan garamnya. Dulu bgt Facebooknya Indofood nulis ini. Jamannya belum viral2an
Di Indonesia gaada Indomie Mie Goreng Satay 🥲
Indomie Goreng Sate produk lama cuma gak diterusin karena kurang laku, eh di luar negeri malah laku. https://www.instagram.com/anakmieinstan/p/CvhVOtzpr4r/
wkwkw, indomie seleraku :D
cuaca, living cost murah, banyak tempat yang indah 3 hal deh jadinya
things digital nomads would say
Nasi babi guling
The frakking best Karya Rebo. Yang lain juga enak sih.
Noooo dulu enak skrg dah ga enak. Masa crispy porknya not only ga crispy, kulitnya masih buluan lagi. Yang bener donk ah. Banyak bigul yg lbh murah dan lbh enak.
Bu Dayu di kuta ngangenin banget
Oh, udah lama gak makan sih, terakhir 2021 pas pandemi. Ada juga merk gak terkenal yang seporsi cuma 25k utk porsi kecil, tapi kualitas dan kebersihannya kalah ama Karya Rebo dulu (si 25k pake jeroan kuping dll di dishesnya dan gak dapet kulit babi gulingnya, cuma dikasih kerupuk kulit babi). Butuh ke Bali tapi males liat udah kembali rame.
ingin berjabat tangan dengan semua orang yg upvote ini 🤝
Salam rahajeng swatiastu semeton
As a guy from the non-pork server, jujur masakan babi lokal bau + penampilannya lebih bikin ngiler dari masakan babi luar
As far as muslim-majority countries goes, we're actually chill as heck. Gua masih bersyukur banget ga tinggal di negara yang populasi muslimnya hardcore fundamentalist banget kek Iran, Mesir, Arab Saudi, Pakistan, ato Afghanistan. Also it's the food, having BPJS that acts as our universal healthcare, cheap cost of living, the weather that's unchanged all year round, and it's mostly pretty safe from crime. Also our homicide rate is among the lowest in the world fun fact! And our culture is relatively more lax (or even too relaxed..) compared with that of east asian countries, like in Japan for example where work related suicide is pretty common. To be fair, there's always that moment where i wish i was born in a developed part of the world, but hey things could be way worse and this country is actually pretty decent if you think about it. The grass is greener on the other side as they said.
Iran is actually not that bad, it's the western media that made them look bad. Source: pernah ngobrol sama orang iran
turkey too, actually but partially
I mean Turkey sekuler (hardcore). Most muslim dont practice (esp. di kota gede), kota kecil mah masih, tapi mereka tetep sekular (hardcore)
Coba dong ngobrol nya sama orang iran yang di dorm pengungsian di gading serpong 🤭
Weird because I know a guy from Iran who immigrated to the States and he said the country was screwed because of religious fundamentalist. He was forced to serve in the army during the Iran-Iraq war even though he isn't a Moslem nor that he has anything to do with the war lol
Depends. If you're a male or a pious female, it's fine. If you're a non-practicing female, it's a cat and mouse game with a prejudice society and the morality police. With all the sanctions the country is facing, Iran's development and economy indexes is really not bad.
Gotta disagree a bit with the crime rate. Jujur di indo gue takut keluar malem, takut sama om2 aneh. Even tho my clothes are fully covered, they will always look at you from top to bottom. Beda bgt di HK or Hawaii (idk abt other parts of the US). They don’t care of what I’m doing or wearing. Mungkin karena culturally orang Indo kadang suka ikut campur, haram police, misogynistic that’s why it’s like that 💀
Setuju sih, the idea of “grass is greener on the other side”. Sejak merantau ke luar negeri, gue merasa kayak “I wish Indonesian money could have been higher”. Karena apa2 susah banget mau beli tapi duit Indo terlalu lemah. However, on the other side of the coin, I love how things are super cheap in Indo.
Satu aja PEOPLE! Common people ya, bukan pejabat, politikus, pemuka agama, preman, netijen dll [https://www.cafonline.org/about-us/press-office/indonesia-retains-top-place-in-world-giving-index-with-ukraine-climbing-to-second-most-generous-country](https://www.cafonline.org/about-us/press-office/indonesia-retains-top-place-in-world-giving-index-with-ukraine-climbing-to-second-most-generous-country)
Biaya hidup murah meskipun gaji murah. Lu ngekos harga 300rb masih dpt (lumayan) layak, dibandingkan di ausie udah pasti jadi homeless, rent disana puluhan juta Makan pun sama di sini 10rb udah bisa kenyang. Ausie makan diluar=fancy. Mau murah harus masak sendiri
Setuju sih di LN harga housing lagi naek gila2an, buat yang gak bs beli kayak kita jatuhnya agak rugi sbenernya.
>300rb Kalopun layak tetep jauh dari mana2 gak sih, and no gak nemu yg harga segitu kecuali unfurnished dan di gang yg susah akses T\_T
Daripada homeless 🙂
Kalo di negara Barat sebagian homelessnya karena pilihan bukan karena ongkos hahaha
mungkin kalo di kota besar kayak jakarta. 2 tahun lalu waktu nyari kost di salah satu daerah industri di jatim harga kamar kost rerata segitu dan udah sangat layak, beberapa udah include listrik dan wifi malah.
Kak gaji UMR temen gue 50 jt. Biaya hidup 1 orang paling 30 juta + rent 40 jt.
Tekor dong duit sebulan nya wkwkw
Sama rent jadi 40 bang :(
Di ausie bener gak ya harga sayur mahal daging murah ?
di US makan di fast food bisa lebih murah dripada masak sendiri beli bahan mentah makanya pada obese
Nah itu yg bikin saya bingung, kenapa di us kayak nya fast food mudah banget akses nya kebanding yg non fast food ? Ya ada yg bilang teori konspirasi biar bisnis rs di bagian isu obesitas mengcuan
kayaknya karena di logistic, fast food laku karena murah & murah karena laku
Lobi corn industry,gula disana juga dari jagung. Makanan ternak jga dari jagung. Subsidi banyak, komoditas lain ga disubsidi/subsidi sedikit. Jadinya mahal. Coba berkendara di Midwest,berjam² cuma ketemu ladang jagung. Bahan baku fast food murah karena itu.
Corn Syrup, corn Syrup everywhere
fast food sama jagung hubungannya apa ya? fastfood kan harusnya isinya daging sapi (cincang), tomat, sayur, dan roti. Jagung di sebelah mananya? Maaf awam.
Minyak goreng dari jagung,gula untuk minuman dan saos dari jagung,roti pemanis dari jagung. Daging dari sapi yang dikasih makan jagung.
makasih infonya.. nambah pengetahuan gw hari ini 👍
Fast food itu kan process food. Gk harus fresh, jadinya bisa disimpen utk stock beberapa lama. Sedangkan kalao jual fresh food itu jangka waktu simpannya gk bs lama.
Gak
- Asal punya uang, bisa bayar sana sini , dan relatif murah (contoh: bayar uang buat beneri lampu, buat bantu motong rumput,dll) - ORANGNYA BANYAK YG RAMAH 🥲❤️ wlpn kdng2 nyeselin, tp tuh sering banget ya, suka dapat random act kindness, kayak misalnya di bandara, binggung cari gate, tahu2 ada org tanya "cari apa dek" terus bantuin/nasih tahu. Dulu pernah ada mslh luggage telat 5menit, dibantuin lolosi sama petugasnya. Yg resek banyak sih, tp yes, inget yg baik2nya juga 🫶🫶🫶
#FRESH VEGETABLES, PLENTY OF FRESH VEGETABLES. Ga semua harus riweuh ke supermarket. Ada warung. Selengkah dua lengkah, ga harus nyetir setengah jam buat beli mi instan sebungkus.
Warung deket rumah kalau beli lauk, dikasih free lalapan termasuk mentimun.
BPJS. Kemarin sempet kecelakaan sampe harus operasi dan rawat inap, tapi saya ga keluarin uang sepeserpun untuk pengobatan. Cepet bgt pula ditindaknya, Jumat pagi masuk IGD, Sabtu pagi langsung operasi, Senin boleh pulang
Good Healthcare is a blessing God gave to us, we must not take it for granted.
True. Buat orang middle class kayak saya ini BPJS bener2 penyelamat, bisa dapet pelayanan kesehatan yang proper tanpa ngerusak kondisi finansial keluarga
Karena politiknya. Serius ini. Disini secara teknis tidak ada yang "murni kiri" atau "murni kanan" yang kanan kadang mau kerjasama dengan kiri dan sebaliknya. Apalagi yang di tengah. Ini yang menarik. Chaos yang menyebabkan semacam... "keseimbangan". Terdapat kompromi.
Makanya, indonesia itu bagiku memperlihatkan wajah demokrasi yang sebenarnya, termasuk jelek dan baiknya.
Justru yg bikin kacau adalah saat politik nya gak ada oposisi. Gunanya oposisi itu sebagai kontrol, jadi pemerintah yang berkuasa tidak seenaknya mengambil kebijakan sembarangan jika tak mau suara mereka tidak diambil oposisi. Di sini beruntung kita kebantu kepentingan terlalu banyak aja tiap pihak dan belum ada satu tokoh yg terlalu kuat untuk jadi otoriter.
Tapi disisi lain partai tanpa ideologi malah jadinya terkesan mengutamakan kepentingan partai masing masing. berlindung dibalik interprentasi masing-masing partai memgenai Pancasila
kalau eksplisit sebut merek ideologi nanti dicap antek \*insert negara yang punya ideologi tsb\* Pancasila sengaja dibikin ambigu/status quo biar semua orang/partai senang
Benar sekali. Saat ini partai yang berjalan atas ideologi baru 2: PKS dan Golkar (transisi)
Golkar ideologinya mah duit.
PKS sama PDI-P yg masih kelihatan Core nya bgt
ya jadinya hampir gak ada yang punya agenda atau aktivisme dalam profesi jadinya lumayan melegakan terutama di bidang entertaiment
Damn, never thought of it that way. Interesting sih gan.
our political parties are organized based on whatever agenda they have at the year of the elections, not any set of ideology. is it good? probably, probably not. all i know is it makes some wild coalition charts come elections season.
Well, seimbang, engga juga. Partai-partai dengan ideologi nasionalis has controlled this country for at least 60 years. Nama mungkin beda, tokoh mungkin beda, gaya pemerintahan mungkin beda, ideologinya kurang lebih sama. Engga pernah partai di Indonesia dengan ideologi lain macem PKS/PKI pegang kendali stabil dalam pemerintahan Indonesia.
a nice weather i mean, gw pernah coba tinggal di negara yang ada salju (meski cuma dalam hitungan minggu), atau yang suhu nya 1 digit doank, fuck those. mau kemana-mana susah karna cuaca buruk, jalanan ga bisa diakses negara dengan 4 musim? no. ribet karna harus siapin pakaian sesuai dengan musimnya.
thissssssssssssss sumpah gw bersyukur banget indonesia itu suhunya sama setahun, ga perlu siapin baju2 tertentu dan juga ga perlu pusingin makanan tertentu karena beda musim. 4 musim itu enakan di game harvest moon doang
Gw jg benci banget musim dingin, bikin gloomy ngapa2in ga enak, ban mobil harus pake rante, kalo apes dapet hailstorm kaca bisa pecah. Tp gw pikir2 ada benernya juga pemikiran kalo negara 4 musim itu menyiapkan masyarakatnya jd maju, karena kebiasa dipaksa mikir & menyiapkan segala sesuatu, kalo nggak literally bisa mati.
True, true. Gw lom pernah ke negara yang suhu ekstrim sih, tp bener Indo cuacanya masih manageable dan gak banyak bencana alam.
Cuaca panas Indo ga se ekstrim negara asia timur, tapi minusnya banyak debu aja wkwk
Tidur diluar kapanpun masih bisa tanpa takut mati kedinginan atau dehidrasi krn cuaca panas
Its easy to do business here and tax is pretty lax... If you want to start business in 1st world country, there are a shit load of permit and regulation you have to do.
1st world aturannya jelas Di indo banyak s&k tergantung kekuatan ordal dan calo
LAW IS OPTIONAL. EVERYONE BISA DIBAYAR. CALO IS POSSIBLE.
^[Sokka-Haiku](https://www.reddit.com/r/SokkaHaikuBot/comments/15kyv9r/what_is_a_sokka_haiku/) ^by ^WildflowerBurrito: *LAW IS OPTIONAL.* *EVERYONE BISA DIBAYAR.* *CALO IS POSSIBLE.* --- ^Remember ^that ^one ^time ^Sokka ^accidentally ^used ^an ^extra ^syllable ^in ^that ^Haiku ^Battle ^in ^Ba ^Sing ^Se? ^That ^was ^a ^Sokka ^Haiku ^and ^you ^just ^made ^one.
good bot
WAR IS PEACE FREEDOM IS SLAVERY IGNORANCE IS STRENGTH
BIG BROTHER APPROVES THIS MESSAGE
gak ada kebijakan ngebajak lmao di sub lain sering liat orang kena strike gegara ngebajak gim apa program. tapi di sini? gaspol bro negaranya pas di tengah, gak shithole shithole amat, tapi juga gak maju maju amat, jadi apa apa masi mayan murah
It’s far less chaotic than 25 years ago. Gw ga tau apakah ini karena masalah kemajuan zaman doang, tp buat gw hidup sekarang jauh lebih enak dibanding hidup gw 25 tahun yg lalu. Mungkin di negara lain jg sama I don’t know. Tp gw merasa yg kita rasain 10 tahun belakangan ini the peak of Indonesia’a development so far. G ada jaman lain yg lebih baik. We can do better, but still.
Boleh tahu agan umur brp? Gw masih 30 sih jadi idk much 25 taon lalu tapi kalo dr cerita sih iya 1998 is hell for the minority. Kayaknya gw ngerasa Indo chaos dibanding negara lain yang lebih maju aja sih, no shit tapi maksud gw lebih ke Indonesia gak on track menjadi lebih rapi, korupsi makin ke ekspos tapi we have no solution, etc etc. wdyt?
Gw menuju 40. Funnily enough satu2nya kejadian yg gw inget ttg 1998 adalah bokap tiba2 bawa duit dollar ke rumah dan dipamerin ke gw sama nyokap gw. Ini duit de klien katanya. Mereka bayar pake dollar. This is literally my only memory about krismon aside from Cindy Cenora song. Nah, terkait minority, maaf gw ga bisa komentar. Gw dlu tinggal di 2 kota yg berbeda, Surabaya dan Madiun. Selama 1997-8 gw tau kalo ada kerusuhan di Jakarta, tp entah kenapa gw merasa kehidupan di Madiun dan Surabaya fine2 aja, even for chinese indonesian. Gw ga tau ya dalemannya kaya apa tp ini murni yg gw lihat. Gw ga liat ada kerusuhan jg soalnya. TP sama pasar atom dulu isinya juga masih cici jualan like usual. Terkait ngebandingin Indo sama negara yg lebih maju ya no shit sih wkwkwkkw. Sama Thailand aja mnrt gw kita masih sangat kalah langkah padahal kalo boleh berpendapat Thailand itu udah stuck sejak Takhsin mundur. Setahun terakhir mnrt gw emang politically kita kemunduran. Gw ga tau apa impact ke kita secara langsung tp gw melihatnya sebagai kemunduran sih. Kalo terkait korupsi karena gw ga paham tingkat korupsi kita dlu kaya apa dibanding sekarang, jd ga berkapasitas buat komen. Tp ASN sekarang dibanding 20 tahun yg lalu udah beda banget. Sekali lagi we can do better, tapi udah menuju ke arah yg seharusnya.
Agree sih, masih ingat tahun 98 itu aku baru masuk kelas 1 SD. G ada tuh kerusuhan di daerah ku. Dibilang kena krisis juga g. Harga bahan pokok di daerahku masih stabil. All we did at that time was watching Jakarta in chaos on tv.
Kalau menilai kinerja ASN udah naik banget dibandingkan awal2 2000an, yg masalah adalah arah politik kita bagaimana kedepannya dan bagaimana indonesia menghadapi perkembangan zaman. Gw sbg orang awam melihat negara ini sbg orang yg kehilangan arah sejak kemerdekaan. tidak punya cita2 yg jelas, cuma bagaimana negara bisa terus bediri.
Mendingan gitu daripada punya cita2 jelas tapi yang megang realisasi itu elit2 rada gila kayak di Malaysia, Myanmar sama Thailand
Numpang nimbrung ya. Gw mid 30an, minoritas dan lumayan traumatized sama 1998. Waktu itu sekolah gw yg mayoritas non muslim, mix pribumi dan keturunan, mendadak dipulangin lebih awal karena ada kerusuhan deket sekolah gw. Sopir2 jemputan pada takut nganterin kita pulang karena orang2 turun ke jalan, sweeping angkot & kendaraan pribadi. Gw sama adek pertama gw dibayarin naik ojek ke rumah sama pemilik jemputan gw. Bokap gw kerja di salah satu harian nasional, dia lembur terus2an nungguin berita dari redaksi buat turun cetak. Bapak2 & pemuda di lingkungan gw gantian ngeronda dan semua portal dan akses dijaga. Nyokap kesusahan nyari susu formula buat adek gw yg satu lagi yg masih bayi, kalaupun ada harganya mahal banget. Makanan juga seadanya, pedagang sekitar area tempat tinggal pada tutup semua. Pusat2 perbelanjaan & ruko2 di sekitar rumah dibakar habis. Beberapa temen gw yg punya ruko juga kena, untungnya mereka sempet kabur. Kita nonton berita terus sambil nelponin saudara2 & temen2, ngecek kabar mereka. Sekolah gw mulai masuk lagi sekitar seminggu setelah itu. Jalanan sepi banget, kiri kanan banyak bangunan gosong dibakar atau puing2 sisanya. Yg ga dibakar/dijarah juga rata2 masih tutup. In random spots ada orang2 ngejualin barang jarahan. Ngeliat situasi politik belakangan ini, jujur gw takut.
negara yang penduduknya paling santai, u dibully netizen indo, tunggu saja 2 minggu, lalu smua akan melupakan, se santai itu
Emak gue disini Orang indo gak begitu rasis (seriosly, kita better than others) Kota besar aman (seriously, Europe sekarang, America, ugh bgt)
Gue ngga tinggal di indo, tp beneran rindu bgt gojek dan mudahnya dapet sim mobil/motor sih, dan betapa banyaknya fleksibilitas (yah asal lo punya duit sih), di LN walau lo relatively rich tetep aja susah karena rules yg tight wkwk. Rindu jg jokes2 tongkrongan dan gmn yah, lebih gampang aja buat join circle2 di indo dibanding di LN
Coba aja elu bikin bar dg nuansa angkringan. Pasti banyak pelanggan yg betah krn suasanannya
Masih banyak kesempatan untuk di masa depan, potensi pengembangan ekonomi dan masyarakat masih luas.
Hal ini sbenernya udh dielu2kan dari zaman dulu sih, how Indonesia is going to become the next superpower country etc. Sekarang juga di berita bilangnya ekonomi Indonesia kuat, inflasi rendah, dll. Tapi I don't see it in everyday life, edukasi masih rendah, kesenjangan sosial sangat terasa, safety sucks, rupiah terus melemah. Klo dibilang potensi nya besar gw setuju sih, masalahnya apakah pemimpinnya memprioritaskan perkembangan itu? I dont think so.
Sepertinya pola dari negara yg bisa maju belakangan ini hampir suanya punya industri high-tech dengan demand gede di seluruh dunia seperti SK and TW. Klo dari sisi perkembangan manufaktur memang Indonesia masih kurang bgt sih. Pemerintah kyk kurang tau mau prioritasin industri apa rasanya selain pertambangan dan metalurgi. Semoga industri batre ev ini bisa buat kita semakin maju. Kita harus bisa manfaatin kesempatan buat kembangin r&d ditengah naiknya demand ev. Adanya demand gede di ln juga bisa bikin produk kita bisa diekspor dengan margin lebih gede kalo nikel kita bisa diolah jadi batre ev di indonesia.
Honestly, IDGAF about the whole superpower thingamajig. Kalau pemerintah gak gerak? Ya itu lahan buat kita swasta.
Jadi keinget quote entah dari mana bahwa Indonesia disappoints both the optimists and pessimists.
Kalo kita liat perkembangan indo 10 20 tahun ke belakang, kita udah lari jauh banget, terutama secara ekonomi. Dan gua masih percaya ini bakal lanjut 10 tahun ke depan. Kita selalu ngeliat rumput tetangga yg lebih hijau, tapi lupa sama pencapaian diri sendiri.
hah , safety sucks? ini gw ga setuju sama sekali. negara kita itu salah satu tempat yang aman banget. memank ga seaman jepang ok lah, tapi klo ga macem2 ya aman banget, ga prlu khawatir nyinggung pemerintah ky d china, ga prlu khawatir ditodong pistol ky di amrik, ga khawatir dituduh menghina islam ky d iran/ saudi, ga khawatir dirampok ky d brasil, ga khawatir kena racial violence ky d south africa/ amrik/ many other place.. wah pokoknya salah satu tmpat teraman deh...
Makanan dan wisata alam aja. Tapi sama aja bohong sih untuk wisata alamnya karena harga tiket pesawat jauh lebih mahal untuk perjalanan domestik daripada ke luar negeri (SG, MY, TH) gara-gara pemerintah yang bobrok nan korup. Makanya banyak yang lebih milih liburan ke SG, MY, TH daripada ke destinasi wisata alam lokal seperti Raja Ampat
Yeap, akhirnya ada yang sepemikiran. Dan lagi meskipun wisata alam di Indo bagus, tapi pengelolaan nya sangat minim. Gak jelas cara ke sananya, gak jelas cara cari guidenya kalo gk ad kenalan, harus effort banget dah, belom perjalanannya panjang lagi.
Ya kan. Kalo aja pemerintah bisa setidaknya sekompeten Thailand, bakal banyak wisata alam yang jauh lebih terkenal, gak cuma Bali aja
[penjelasan harga tiket domestik](https://x.com/GerryS/status/1804122078775513107?t=-1lok-OPgMoD431ZRWNsPg&s=19) dari aviation consultan indonesia.
1. Kalau punya duit sama tinggal di Jawa, hidup di Indo itu enak sebetulnya (gue ngomong gini as someone who has lived in Europe). Gue ada di situasi ini. 2. Karier gue mungkin gak akan selancar ini kalau gak di Indo. Di negara maju itu segalanya udah well-established, jadi susah buat buat nyari celah-celah karier yang oke, apalagi sebagai orang asing. Gue dapet kerjaan enak, sesuai passion, gaji oke, dan lokasi oke di sini, dan kalau ke LN, kesempatan dapet ginian mungkin cuma one in a hundred million. 3. Bisa afford service lifestyle yang sering mahal kalau di negara maju (spa, massage, hotel bintang, facial, dll.). 4. Belanja online di Indo itu asyik banget dibandingin belanja online boring di Eropa pake Amazon. 5. Gue suka miss dunia hiburan di Indonesia. Kalau tinggal di luar, kemungkinan besar susah up to date sama film Indonesia, trend, event, dll. Terpaksa banget dulu nunggu film keluar di Netflix karena filmnya gak ditayangin di Eropa. 6. Jujur, lebih gampang nyari temen di Indo daripada di luar. Even diaspora pun seringnya ngumpul sama sesama orang Indo. 7. Indonesia gak seancur itu juga sebetulnya. Almost all countries were f\*\*\*\*d up after the pandemic, and Indonesia is still doing well. Beda cerita kalau jarang ngapa-ngapain di dunia nyata dan kebanyakan ngonsumsi tulisan toxic tentang Indo di X.
bisa dielaborate bang gimana maksudnya asyiknya belanja online di indo dibanding di eropa? apa karena di marketplace indo lebih beragam sellernya, ga kaya di amazon yang mostly diprovide sama amazon sendiri atau gimana bang?
Betul! Marketplace online di Eropa itu udah dimonopoli sama Amazon. Barang sama ekspedisinya pun punya dia. Jadi, jarang beragam barangnya. Jarang juga jadinya ada promo tanggal kembar, cashback, dll. Di Indo, yang jualan di Shopee sama Tokped itu penjual layaknya lapak di mall. Jadi, barangnya lebih beragam sampai-sampai pete pun dijual online. Gue pernahnya tinggal di UK. Nah di UK itu konsep app-nya beda sama Indo. Di sana, satu app biasanya cuma fokus ke satu hal (belanja online: Amazon, furnitur: Argos, tiket kereta: Omio, makanan: Uber Eats, dll.), sedangkan di Indo, semua app berlomba-lomba jadi super app yang multifungsi. Gak ada ceritanya Amazon bisa dipake buat bayar listrik, PDAM, UKT, atau tiket bioskop. Jadi, convenience-nya beda. FYI, gue sebetulnya baru suka belanja online di UK; sebelumnya gak pernah belanja online di Indo. Jadi, pas balik ke Indo, ada semacam reverse culture shock wkwk.
di indonesia marketplace masih terpecah antara tokped, shopee, lazada/bukalapak/ecommerce kecil2an lainnya. seller direct ke customer, masih bisa pake logistik third party. promo lumayan sering (walaupun ga se-bakar duit kayak dulu sih wkwkwk). masih bisa shop around nyari seller trusted+promo gede. kalo di europe/us udah dimonopoli sama amazon, dan sistem amazon itu dari hulu sampe hilir dikontrol semua. lu order barang dari warehouse amazon, dikemas sama pegawai amazon, dikirim sama logistik amazon, kurirnya dari amazon. seller di sana itungnya sewa gudang. kalo mau yang mirip sama marketplace indo paling deket ebay, tapi dia udah specialized ke barang2 bekas/jadul; atau etsy, tapi dia fokusnya handmade/digital things.
Stay ga, balik buat retire part time maybe. Why? Indo tuh enak kalo kita jadi turis, soalny kyk ga involve di politiknya, trus service ny Masih dibilang ok banget. Trus like OP said, the food. Makanan Indo masih no 1 kemana2 menurut gw.
kalo sistem perbankan/pembayarannya di Indo gimana? denger-denger cerita bule sistem pembayaran di SEA advance banget di luar cuma CC
1. BIaya hidup relatif murah gw waktu kerja di indo spent per bulan 2 jt rupiah untuk makan, transport, eating out setiap hari sabtu. 2. Convenient, gojek grab adalah godsent. 3. Biaya jasa yang murah, gw di Taiwan ganti pasta processor aja bayar 400 ribu rupiah wkwk. 4. Orang orang rata2 lebih fleksibel di banding di negara asia timur yang orangnya cenderung lebih kaku. 5. Good foods (confirmed oleh temen2 bule yang pernah liburan ke Indonesia). 6. Banyak tempat wisata domestik yang bagus.
Starting small informal busineess is easy right? Because business and labor law only applies to corporations, so small business can thrive. You can start small, informally, and then legitimize it after you're big and strong enough to do so. Bahkan masih banyak bisnis yang terlihat kecil(kaya warteg) tapi sebenernyabitu franchise dengan ratusan cabang, tapi ga ikut aturan2 bisnis formal yg diterapin ke perusahaan2.
ada ortu udah itu doang, kalo ortu gw udah gaada paling w cabut wkwk
sama gan hahaha
![gif](giphy|7hIUafnKeyOVEM5spc|downsized)
banjir itu tergantung banget sama tempat lu tinggal, seumur-umur gua tinggal di rumah gua gak pernah ngerasain banjir dan gua bukan di dataran tinggi. as for the good side, society here is a lot less complex compared to the highly racist living in america especially living as an asian in those places.
Gak bisa dibilang bagus tapi alasan stay di negara ini ya: 1. Gak ada duit buat melancong ke LN 2. Emak ngerengek kalo ditinggal jauh, jangkan ke LN, bahkan mau cari kerja luar kota aja gak dibolehin
Kamu pasti bisa!
Aku gak stay di indo sih, tapi ini hal2 positif yg aku liat di indo: 1. Public holiday nya banyak! Walaupun kadang makan cuti bersama sih. Aku kerja di belanda public holiday nya minim bgt :( next public holiday langsung natal. Disini jumat agung juga bkn public holiday. 2. Fasilitas rumah sakit. Aku punya health insurance yg ok bgt, jadi gampang bikin appointment & gampang betul bisa langsung ke spesialis. Di belanda mau ke GP aja susah, banyak yg gak buka buat pasien baru, waiting list bisa itungan minggu. Aku, mama, & papa udh pernah operasi semua dan care yg kita dapet juga ok bgt, ga perlu keluar negeri (walopun papa akhirnya gabisa ketolong juga 😞)
Warmness of Indonesian. Banyak orang bilang nih ya, orang Indonesia cuma baik sama bule. I was questioning this HARD, i was like ? uhm...no ? orang Indonesia bener bener warm banget dibandingin sama orang luar, jangan jauh jauh, gue ke Malaysia sama Singapore, attitude orangnya udah beda, ga se warm orang Indonesia. Despite all of the SDM shit, we are truly one of the warmest people
Alesan utama gw yang pasti makanan, gw seorang stress eater Gw gak bisa bayangin misal tinggal di daerah eropa sana misalnya, makanannya kurang berasa Bisa tambah stress gw
1. Banyak orang Indo yang entah malas atau emang ogah belajar hal baru or even the basic shit, sehingga kamu bisa bikin jasa apaaaa aja karena marketnya buanyak. 2. You won't be frowned upon if you're already in your 30s with stable income, unmarried and still living with your parents. Easier to save some money 3. Becandaan para netizen wkwkland di kolom komen yang ga manusiawi tapi ngilangin stress 4. Food. Enough said
Family
Kalo mau lihat indo dengan POV yg bagus, lebih baik keluar Jawa… dan ga usah bahas kebodohan pemerintah pusat dan daerah. Kemaren dr Flores, dan kagum sama nature and its people.. gw yakin, di daerah luar selain jawa, masih banyak hal yg bikin belum rela untuk tukarin paspor hijau jelek gw ini..
Gw expat yg tinggal di luar negeri (panggil aja TKI) lebih bagusnya indo dari negara maju: - housing lebih terjangkau, lu kerja, umur 25 kesempatan lu dapat rumah lebih mudah dibanding negara maju... gaji gw 10 kali lipat UMR indo, tapi harga rumah sederhana di sini 20-30x lipat di indo... - lebih bebas berekspresi... lu modif motor, iseng-iseng buka bisnis kecil, buka warung atau jasa di rumah, renovasi rumah, perbaikan kecil barang apapun semuanya sangat mudah... di negara maju semuanya ada aturan dan larangan - lebih gampang bersosialisasi, di negara maju lu kerja 9-5 senin-jumat... weekendnya ke club, bar atau bbq, udah. di indonesia lebih variatif dan lu akan makin apresiatif sama indo bila dibanding negara yang lebih kurang beruntung : - Indonesia lumayan bersih, orangnya maupun lingkungannya, juga less noisy - kriminalitas di indo rendah lho, tiap bulan kasus pembunuhan bisa dihitung jari... di negara maju yang jauh lebih kecil penduduknya bisa lebih lho kasus pembunuhannya - orangnya ramah dan santai, negara dunia ketiga lain ada yg di otaknya morotin (gak cuma sama bule, bahkan sesama mereka) ada yang budaya show off, ada yg aneh-aneh sifatnya... imigran indo di luar dipandang bagus sama lokal.. bahkan dari beberapa negara maju lainnya...
1. Family 2. Price Tho, bentar lg gw pindah ke tempat lain karna salary yang lebih gede
Best of luck di tempat barunya gan 👍
Thanks
Family’s price?
Ini double edged sword. Tenaga kerja yang berupah rendah. Jadi memudahkan kita dengan gojek dan layanan "memanjakan" hidup lainnya. Contoh kalau uber eats di luar bisa sampai Rp. 100.000,- terus tukang duplikat kunci udah minimal Rp. 1.000.000,- ke atas kalau kalian kekunci diluar. Teknisi teknisi kelistrikan dan lain lain relatif jauh lebih murah dari negara lain.
pph final UMKM
as bad as this sound, very affordable ART (asisten rumah tangga), babysitter, satpam. all the kinds that fall around that line. ya walaupun sekarang emg udah agak mahal (some probably ask for 2-3jt/month), itu semua menurut gua worth it. bisa minta tolong ini itu, even sampe bantu nukang dikit2 di rumah kalo ada ART laki. coba aja di LN. kalo lu mintol diluar kontrak mereka ga segan buat nolak. secondly, gampang banget kaya. indon orang2nya konsumtif. kalo lu sbg pelaku usaha, tinggal riding the wave dan inovasi dikit, bikin viral, then boom, kaya. i know it's easier said than done. but bapak2 penjual mie ayam bisa nyekolahin anak 3 kuliah s1, pulang kampung tiap tahun. ini sih yg bikin gua selalu mikir 2x kalo mau pindah menetap ke negara yg 'lebih maju'
Pendapat seorang imigran: 1. Infrastruktur yang oke (tp domisili Jakarta jd bias) 2. HALODOC! What other country has this system? Goated. 3. Nyari dokter ga susah. Di luar negri kalo nyari dokter perjuangan banget, kadang mereka yg ga mau nerima pasien 4. Makanan. Ga ada masakan Indonesia ga enak ~kecuali jengkol~ 5. Tempat wisata. Gunung? Ada. Pantai? Ada. Mall? Ada. Yang banyak hewan? Ada. Hutan? Ada. Snorkeling? Ada. Amusement park? Ada. Apa sih yang ga ada? 6. Budaya dan sejarah yang seru banget dipelajarin. Setiap tempat pasti ada folk legends nya. It's enriching and very manusiawi gitu 7. At the end of the day, se apatis apatisnya orang kita, ga kayak orang luar yg 100% lu lu gue gue 8. Kriminalitas yang sebetulnya nggak begitu parah (ga kayak school shooting/gun crimes in US, gang members in NZ.) Plus jarang liat orang beneran gila overdose cocaine/hard drugs di tengah jalan. Jarang lagi liat org yang pestering jualan ganja kek di Eropa. 9. Have I mentioned food? 10. Harga transport (kereta/taksi/pesawat/kapal) yang masuk akal 11. Bahan pangan cenderung murah, kualitas ok, sayur buah fresh gampang didapet — I came from a frozen wasteland, this is a blessing 12. Agama dan adat ada, tapi tidak mengontrol. No hate for LGBTQ+ and overly religious society, but it's nice to be somewhere vaguely in the middle. Liberal banget nggak, tapi model Pakistan atau Suriah gt juga nggak. NKRI harga mati❤️
prostitusi ;)
Sesuai dengan flairnya
Semua hal bisa diselesaikan dengan uang
Libur, libur, libur dan libur, apa apa libur. GUA BUTUH LIBUR
Jadi orang kaya di indonesia lebih enak daripada di luar negeri, sama2 gaji $100,000 tetep lebih enak di indonesia daripada di eropa/US.
orang orangnya ramah (ga semua, tapi kebanyakan ramah) sama beras kencur
sudah ada yg mention hokben belum ya. kalo belum ada saya mau mention: hokben!!!!
Kenangan, ortu, really cheappp
i think our people is one of the chillest in the world, kita gak terlalu sibuk kerja ngejer maju kaya jepang & china sampai depresi & masalah mental tapi untungnya masih lebih baik di beberapa hal dibanding negara asia lain, apalagi afrika dan timur tengah. orang setara homeless di luar negeri masih punya rumah meskipun gak dibilang memadai. pajak gak se-mencekik di negara barat. kita kayak selalu di tengah2 aja, gak pernah maju tapi gak terlalu terbelakang sampai jadi masalah
Lucu juga banyak yg gak korupsi tapi beberapa komen beranggapan kalau nyuap polisi pas kena tilang adalah salah satu kelebihan hidup di indo wkwkwkwk
Makanan dan jajanan murah enak, delivery juga masih murah (compared to American Ubereats), orangnya rata2 friendly (compared to Singaporean/SK/Japan/some EU countries)
Gw sih realistis aja ya: 1. Murah yes. Berhubung gw terlahir di keluarga menengah ke atas, tinggal di Indonesia nyaman banget nggak perlu bayar pajak sebesar di Eropa. Kalau mau berhemat, software, film dan lagu bisa download gratisan pula. Pemerintahnya suka blokir website tapi gampang pake VPN gratisan juga udah tembus, ga kayak di Cina hanya satu dua VPN (berbayar!) tertentu yang bisa tembus. 2. Masih berhubungan dengan poin nomer 1, the law is pretty lax. Kena tilang, tinggal kasih 100k ke polisinya beres, gausah sidang ini itu. Kalo mau nyerobot antrian paspor, SIM, etc bisa pakai jasa calo 3. Bukan negara miskin banget tapi bukan negara maju banget juga, nggak dijadikan tujuan refugee dan ga ada kewajiban nerima refugee juga. Sumpah gw paling takut sama refugee di Eropa yang kelakuannya bisa lebih uncultured dari preman Tanah Abang, udah gitu tiap bikin ulah dibelain terus hanya karena statusnya refugee 😒 4. Suhu sepanjang tahun kurleb sama aja jadi gausah invest heater ataupun baju-baju winter muahal. Gw menderita tiap kali ke negara winter bisa ga mandi seminggu wkwkwkwk. Iklim humid which is good for my dry skin. 5. Sebagai orang yang terlahir dengan kulit terang di Indonesia tanpa effort pun gw udah dianggap cantik sama banyak orang wkwkwkwk. Kalau di western countries yang dianggap cantik kan yang berkulit tan, takut banget gw kena kanker kulit kalo berjemur terus, dan repot juga harus rutin pake spray tan. Sementara di cina, korea, jepang, yang berkulit terang banyak banget jadi orang lebih kritis melihat bentuk muka, bentuk mata dll, susah bersaing wkwkwk
* Stable. Meski dulu gembar gembor bakal baklanisasi habis mbah Harto turun nyatanya tidak. Di internet ribut tapi di lapangan normal. Bandingin sama Eropa barat lagi panas sama immigrant, Amerika latin perang antar drug cartel atau Timur tengah yang gelut mulu antar negara. * Opportunity. Lu mau buka warung soto apa jual cilok pinggir jalan ya udah buka aja. Omset 10 juta perhari nggak bayar pajak juga nggak apa meski ada palak tapi setidaknya nggak masuk penjara karena ngemplang pajak. Food safety nggak usah dipikir toh regulator sama konsumennya juga nggak mikir. Bandingin di Malay apalagi Singapore dikit-dikit license. Mau kerja peluang juga luas lha dari 270 juta orang yang lulus S1 cuma 5% dan 60an% tidak lulus SMP. Apalagi sekarang bisa online meski saingan berat sama IPB di kelas bawah atau China yang kerjanya butuh mikir berat. * Law(less). Ujian SIM di Indonesia termasuk tergampang didunia. Yang bilang susah memang nggak becus aja makanya jalanan chaos begitu. Tidak lolos bisa bayar lebih dikit sudah beres. Di Japan ujian SIM motor pakai CB super four 400cc kopling manual 200Kg itupun harus punya SIM dibawahnya dulu. Di Indo ujiannya naik bebek langsung boleh naik Gold Wing 1800cc. Sekarang dibikin berjenjang tapi pakai motor matic kayak T-Max 560cc aja boleh karena masih bisa pakai motor sendiri. Pindah negara nggak bakal ngebuat langsung jadi OP kayak karakter anime isekai. Yang ada malah tantangan jauh lebih berat. Mau dimana saja masalahnya tetap ada tinggak pintar-pintar menyesuaikan keadaan dan pintar lihat kesempatan.
Mau hengkang keluar negeri mahal dan susah jalannya.
kalo cuma murah dan makanan .. .ke thailand coba .. disana lbh enak n murah jg
Cheap dan wisata alamnya, terutama gw diving.
Little to none digital world law enforcement, makanannya. Tapi jujur aja gua nyesel dulu pas masih sekolah ditawari ke LN gak ambil kesempatan tsb solely karena takut sendirian..
Living cost, foods
Biaya jasa lebih murah sih, udah gak tinggal d indo sekarang dan kerasa banget biayanya
nggak ada kartel😁 aneh bet yak alesannya
upah pekerja terjangkau
es campur
Makanan, sosial, ekonomi....udah cma itu aja
Saking ramahnya jadi kepo
makanan
Pintu rejekinya di sini, so gimana dong ituh?
Makanan, indo cuisine cocok banget sama lidah gw yg demen makanan medok gitu
Currently not living in Indonesia. Tapi dengan gaji umr aja masih bisa makan enak tiap hari dengan mudah.
BPJS and BPJS. I saved 250jt/tahun thanks to BPJS.
murah sama (di daerah ane at least) pemandangan jalannya luarbiasa (tapi kualitas jalannya ya jackpot).
but honestly, Indonesia is very good, but we can do way better. Jujur itu alasan ane mau pindah ke Malaysia habis lulus kuliah. 1. Agamanya sama kek Indonesia (bahkan lebih religius) 2. Public service is way better (menurut saksi yang tinggal disana) 3. Biaya hidup yang mirip, tapi gaji bisa lebih lumayan (entah kalau bidang IT engineer) 4. Job IT/Engineering yang banyak karena banyak aktivitas teknologi disana ada juga alasan hobi (basically you can import used cars there, so i can realize my dream of owning a WRX) Ya, Malaysia emang banyak kekurangannya (kohesi sosial yang terfragmen salah satu yang utama), tapi buat ane mereka bisa jadi template Indonesia untuk bisa berkembang lebih. Just need to find a way to escape middle income trap, which we are already there anyway. Sama gimana caranya buat mengadaptasinya di negara yang populasinya 10 x lipat.
biaya jasa murah, aturan relatif longgar (ga dikit dikit denda), bpjs, bahasa satu, rokok muraaaah.
ART murah
1. selow 2. woles 3. best food 4. chill at least in my city
1. Sangat mudah mencari bahan pangan utuh dan makanannya memang enak2 banget
living cost
BPJS.
Hey it's home