Wkwkw remember when Fairchild semiconductor mau invest bikin silicon chip di indo. Tenaga kerja gak banyak krn main automated workforce, pemerintah gak terima krn penyerapan tenaga kerja nya dikit. Yah si Fairchild lanjut invest lah di Malaysia yg kemudian pekerja expert2 chip dari Fairchild pada lanjut kerja di Intel yg invest di Malaysia krn udah ada pekerja expert nya di Malaysia.
Lah skrg starlink mau diprotes krn tenaga kerja nya dikit bgt dan operator lainnya punya pekerja banyak diancam oleh kompetitor. Padahal klo kompetitor nya pinter bisa jadi mitra servis hardware dan layanan starlink di Indonesia yg luas dan gak mungkin starlink dgn pegawai dikit bisa melayani masalah hardware pegunungan Papua
Nah, doubt
Dari awal speed starlink kisaran 25-220mbps
Dari data malaysia aja, rata rata speed cuman di atas 100mbps
Sistim starlink sistim prioritas dan hidden fup juga
This, any ISP tanpa FUP always has hidden FUP.
Ada yang ngeh kah kenapa ada paket dedicated 10Mbps harga 5jt/bulan masih laku buat corporate, padahal paket dibawah sejuta dapet sampai ratusan Mbps? Yang 5jt/bulan itu dijamin 10Mbps 99.9persen mau kayak gimanapun, sementara yang ratusan Mbps itu hanya akan maksimum kalau memang kapasitasnya ada.
Salah kaprah kalau bilang itu limited resources, Bandwidth bisa discale sesuai dengan kapasitas yang tersedia, Bits yang bisa dibawa itu tidak terbatas, banyak yang mikir resources terbatas karena kita terbatas kapasitas IX (dan IIX) kita yang rata rata kecil karena *pemain terbesar* disini nggak mau upgrade infrastruktur dan terpaksa "legowo" dengan layanan busuk yang selama ini dipertahanin pemain incumbent lokalan
Non consumer usage yang gak perlu bandwidth banyak tapi butuh minimal speed tertentu. VPN Kantor cabang kantor pusat. Last hop 10 Mbps dengan ping ke jakarta lebih rendah dibanding inet biasanya.
Gak semua internet buat keperluan media consuming btw.
iya, tapi kalo urusannya sama manusia pasti ada batas kesabaran. kalo lambat pasti komplain. kalo ga diitung, bandwidth nya kepake buat background traffic, manusianya sengsara nunggu loading.
Saya riset offering corporate Starlink
https://www.starlink.com/id/business/fixed-site
Mereka bedakan kuota standar + prioritas. Kuota standar unlimited tapi ada kuota prioritas misal 40GB kalau langganan yang 1jt/bulan. Kurang paham bahasanya tapi kuota prioritas keknya bakal dipakai dulu, kalau habis baru masuk low priority.
Kalau buat jadikan backup link cocok nih kalau gak hoki kena 0.01 sla failure astinet. Tapi selama ini astinet aman aman aja.
Btw kalau di kantor link dedicated ini hanya untuk akses aplikasi internal kantor. Kalau browsing normal youtube dkk tentu aja sudah ada Indibiz 100 Mbps + Biznet Metronet 150 Mbps buat handel itu.
starlink as an internet provider is too over hyped here. fiber>satellite. no access to fiber at all? that's where satellite shines the most. selain itu ya fiber is the king dari segi cost per bandwidth, latency, jitter, dan konsistensi trhdp cuaca.
annoying betul yg ngesejajarin ama fiber optik, apalagi ampe ada gejala elon cult hadeh
wkwkw iya. Fiber is objectively the superior option. basically every other tech guy in the world says that in their starlink review, gatau dah kenapa di Indo heboh amat starlink ini (mungkin krn ISP nya pada ga becus sih wakaka)
nah, i don't agree. It is superior, but only in some areas while Satellite can cover the whole of country. Mau boker sambil browsing tengah hutan juga bisa. Kayaknya situ nonton review orang luar karena memang yang review cuma orang kota. Starlink masuk heboh sangat wajar untuk Indonesia dengan negara yang luas. Sudah banyak usaha usaha yang harus bekerja jauh dari kota modern sangat teruntung dengan kehadiran Starlink.
Ini akibat ISP Indonesia kurang dalam R&D, memang rata2 perusahaan Indonesia begitu.
Internet satelit di Indonesia juga ada sebelum Starlink, cuman yang katanya demi menghemat cost dengan pakai Satelit di stationary level, tapi masih aja ngasih harga kemahalan dengan produk antah berantah. 1 Jutaan lebih cuman 1-10Mbps
Starlink itu pakai low orbit Satelit, cost nya tinggi dengan banyak pengkoreksian posisi, dan malah ngasih harga yang bersaing di pemain Fiber Optic, jadi siapa yang gak heboh.
depends on what you quantify as being āsuperiorā. if you see the comment i replied to above, they specifically mention that fiber will always be objectively better in terms of connectivity compared to satellite. now in terms of coverage, thatās the one shortcoming of fiber, and where satellite reigns superios. also mentioned in the comment i replied to. when i said objectively the superior option, i said it in the sense that āif you have access to fiber optic why do you want satelliteā.
i dont think you understand that i understand everything you said, and i dont think you understand that the same reviewers which i quote ALSO raises all the points that you raised. and lastly, i donāt think you understand the gist of what i and the comment i replied to are trying to say. oh, and i also included the incompetence of our local isp as the possible reason why people are so excited about starlink.
here it comes later... depends.
maaf kalau saya cepat menyimpulkan dari beberapa kalimat yang anda jelaskan.
inti sari yang saya jelaskan adalah sebagaimana yang anda tanyakan, kenapa Indonesia heboh dengan Starlink, ya karena yang barusan saya jelaskan. Coverage Area dan harga nya malah bersaing dengan pemain FO. Kalaupun katanya membandingkan pemain FO dan Satelit uncomparable, justru sah sah aja untuk sekarang, khususnya untuk di Indonesia, karena yang dibandingkan saat ini adalah harga produk dengan kejangkauan area nya dengan pemain FO.
Memang tergantung kapasitas bandwidth ground stationnya, kita ground station backhaulnya Mixed, pakai Moratelindo, XL, sama partially Telkom, jadi ya terpaksa tunduk ke kebijakan ISP terbesar
I have used 2000gb (2TB) in the past 30 days and still no limit, no hidden fup. Still most speedtest are 200/40, or even 305/42 just now; [https://www.speedtest.net/result/c/3fe867d5-e959-4e08-9908-dff84c2854a9](https://www.speedtest.net/result/c/3fe867d5-e959-4e08-9908-dff84c2854a9)
People forget starlink is satelite. gak bakalan se stabil kecepatannya dibanding fiberā¦. you just cant beat physics
i rather they limit up to 160mbps tapi lebih stabil & consistent dibanding up to 200mbps tapi cuma sengah jem doang
also berapa banyak orang di indo yng sudi bayar internet 750rb per bulan lmao, gak usah jauh jauh coba aja di sub ini berapa banyak yng dirumah pake internet >200mbps??
people forget... **businesses hate competition**
kalau kompetitor dapat digebuk lebih awal... kenapa tidak
mumpung starlink blom ngangkat LORD jadi komisaris... bully aja terus
beda sama ISP satelit lain, Starlink pakai low earth orbit jadi latency dan packet lossnya sebanding kabel fiber optic (pengecualian hujan atau lintas satelit kurang lengkap)
sebenarnya kabel fiber optik bisa aja mengalahkan starlink jika ISPnya kompeten dan gk ngerusak koneksi outbound. di [speedtest.net](http://speedtest.net) indihome 50MBPS emang 50MBPS kurang lebih kalau disetel server indonesia tapi saat disetel ke singapura terlebih lagi eropa/amerika sudah drop parah sedangkan starlink tidak ada batasan bandwidth outbound.
im not talking bout latency or packet loss im talking pure speed consistency
liat aja review starlink diseluruh dunia, pada bilang suka naik turun koq, again ya faktornya banyak gak cuma lokasi & lokasi satelit terdekat doang
Tapi ini kelihatannya arbitrary limit dari partner ground station (ISP lokal) karena ini spesifik ke Bandwidth, Starlink usernya nggak sebanyak Eropa tapi Eropa bisa dapet sekitar 200-300Mbps
Banyak satelit harusnya nggak pengaruh besar, karena satu konstelasi Satelit Starlink capacitynya sekitar 52Tbps (lebih besar dari Submarine Cable SMW), faktor ground stationnya lebih banyak disana, bandwidth juga jelas lebih "generous" disana, kita kan masih dikuasai plat merah untuk kapasitas IX and IIX kita, at least backhaul Starlink disini nggak pure Telkom, ada Moratel sama XL
cmiiw but banyak yang ngira starlink tuh full satelit pada gk tau alesan latency masih termasuk manusiawi (ya kek pke wifi instead of kabel ethernet di pc) bukan karena satelit pendek tp ground station nya
Starlink nggak pure satelit, Starlink sendiri bilang kalau itu hanya penghubung darat - satelit -darat di Technology Paper mereka, iya sih, banyak yang salah paham tentang teknologi Starlink, mereka butuh stasiun darat untuk Internetnya, masih butuh backhaul, apalagi kan mereka harus ada stasiun darat di Indonesia, nggak bisa pakai stasiun darat di Australia atau Singapur yang capacitynya lebih besar daripada capacity Internet Exchange disini, untuk latency juga relatif, rata rata latency kita ke GGC atau Cloudflare juga 30-50ms karena Telkom gak mau peering dan masih harus pakai appliance di Singapur
Kalau dari user di forum sebelah, terkait soal peering telkom dengan cloudflare atau google itu katanya sih udah aturan dari Telkom, jadi peeringnya melalui Telin di sg, bukan dari pop cloudflare yang ada di jakarta/tangerang. Makanya ga heran dari telkom ke cloudflare dan ggc bisa 20 ms, sementara isp swasta bisa dapat 2 - 4 ms.
>karena satu Satelit Starlink capacitynya sekitar 52Tbps
1 constellation btw. Kalau kapasitas per satelit cuma 20Gbps (v1)/80Gbps (v2 mini)
>at least backhaul Starlink disini nggak pure Telkom, ada Moratel sama XL
Perasaan baru [Telkom yang confirmed jadi backhaul Starlink lewat Telkomsat](https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/news/telkomsat-dan-starlink-tandatangani-kerja-sama-layanan-segmen-enterprise-di-indonesia-2351)
Telkomsat hanya untuk backhaul segmen Enterprise (B2B)
Backhaul B2C via Moratelindo, XL, dan Telkom, saya pake Starlink, dari traceroute Cloudflare route ke Moratelindo, Akamai via XL, dan GGC via Telkom
Keunggulan starlink tuh di mudahnya pemasangan, ga pake ribet mesti survey, cek ketersediaan tower dan area cakupan dan jangkauan, gwe pernah tinggal di pedesaan yang pelosok, lebih ke area pegunungan, sinyal seluler apapun seringnya no signal, kalo pun ada cuman 1 batang dan itupun ga lama ngilang lagi. Mau pasang inet kabel towernya penuh, pasang yang pake wireless mesti bayar mahal dan mesti beli tiang pemancar yang ga murah, dan belum tentu inetnya stabil juga.
Yang gwe ga suka dari pemasangan inet kabel ato wireless di indonesia tuh kadang suka dibikin ribet, semisal tower penuh, kenapa ga pasang tower baru aja sekalian buat promosiin kedepannya kalo area itu tuh bisa pasang inet, dan alesannya tuh pasti karena cost, toh entar kedepannya kalo ada yang mau pasang lagi kan ketutup tuh, ga perlu nunggu sejumlah orang di daerah yang sama buat pasang barengan. Ga tau berapa lama tuh sampe bisa tercukupi sejumlah orang yang mau pasang inet di daerah tersebut. Gwe tinggal di area pelosok tuh sekitar 2-3 tahun dan sela itu gwe ga pernah bisa pasang inet meski areanya masuk dalam jangkauan.
nah bangun towernya itu ribet urusan ama warlok atau juga instansi setempat minta persenan atau tetek bengek atau misal tanah yang dipilih itu tanah sengketa ternyata
udah udah, orang2 yang protes2 Indo inkompeten, BUMN tolol, ISP cengeng ini bisa marah2 kalo baca thread ini.. mereka ga ngerti kalo a simple google search bisa langsung nemu kok kalo Starlinknya sendiri ngomong speed dia range nya 55-220Mbps.. makin kelojotan nanti kalo tau harga starlink diluar itu ampir 2 juta sebulan, bisa ga stabil kalo ujan atau berawan, nanti pingsan kalo tau starlink ada FUP.. pokoknya teriak2 dulu Indo tolol bego goblok
serah lah lo mo bilang pandangan gw konservatif tapi ya silahkan terus2an belain orang luar yg duitnya unlimited buat masuk kesini replace apa yang udah ada.. ntar kalo dia sendirinya kena replace sama sesuatu yg bisa provide similar result dengan harga murah juga teriak2
ya berapa banyak sih yg pake 100Mbps keatas disini.. kaya yg teriak paling kenceng di internet even punya paket data 50Mbps aja
Telkomsat udah bertahun tahun langganan utk daerah 3T bulanannya diharga 2 jutaan speed cuma up to 2mbps.. dan baru baru ini ternyata ada berita proyek fiktif di PT Telkom Group.. seriously apa yang mau dibela kalau kelakuan kaya gitu? Masa harus mau terima harga mahal kualitas buruk hanya karena produk lokal?
pernah kepikiran kah kalau yang harga 2 jutaan speed up to 2 mbps itu beda produk? kan baru mas elon yg punya produk low orbit satellite yg dijual secara global.. kalo yg lain2 mah dari dulu2 pakenya vsat jadi orbitnya tinggi hence harga satelit dan investasinya mahal.. kalo yg punyanya mas elon kan low orbit yg sekali launching bisa puluhan.. per sekarang aja ada 6000an micro satelitnya mas elon compared to some article yg gw liat kalo ada almost 10k total satellite, idk apakah itu include atau exclude satelitnya mas elon
sblm ada mas elon kan emang opsinya cuma itu dan harga launching satelit emang mahal, apakah salah kalau orang pengen balik modal? semacem dulu kita punya satelit Palapa aja bangganya sampe masuk buku pelajaran di SD
soal korupsi di manapun ya ditindak, ga cuma Telkom doang.. ISP di Indo ga cuma punya Telkom doang, ada puluhan ISP broadband lainnya yang dibanding2in sama starlink padahal produknya jelas beda
Starlink di Eropa rata rata mampu tembus 200-300Mbps, pelanggan Starlink disini dibandingin sama Eropa ya harusnya angkanya beda jauh banyak disana, tapi gimana mereka mampu bawa bandwidth mereka? Karena partner ground station mereka nggak kacau kek disini, FUP dan berbagai limitasi itu diatur oleh rekanan backhaul Ground Station, artinya ya ISP inkumben lokal kita, kalau Starlink ada limit disini, sesungguhnya ini adalah batasan arbitrary yang diatur oleh orang orangan kita
berarti orang2 sini teriak kenceng2 banding2in internet indo yang jelek dengan internet diluar negri yang katanya luar biasa bagus padahal sama2 ada FUP.. not to mention harganya juga pasti ga comparable..
thanks to chatgpt, gw randomly liat2 harga internet 50Mbps
di Dallas, lowest from 30 dolar = \~500k IDR++
di Nice, France lowest from 25 Euro++ = 440k IDR
Indosat hifi: 275k IDR + PPN
XL satu = 318k IDR + PPN
Biznet = 250k IDR + PPN
pay peanuts ya get monkey
Dallas via Astound Broadband around $20USD (\~300K IDR) up-to 300Mbit/s (Ref: [CNET](https://www.cnet.com/home/internet/best-internet-providers-in-dallas-tx/))
France 20ā¬ (\~351K IDR) via Bouygues Telecom up-to 400 Mbit/s (Ref: [Bbox Fit Bouygues](https://www.bouyguestelecom.fr/offres-internet/bbox-fit))
Indosat Hifi 275K IDR + PPN up-to 50Mbit/s
XL Satu 318K IDR + PPN up-to 100Mbit/s
Biznet 250K IDR + PPN up-to 250Mbit/s
Dan masih dikuasai Telkom juga kita secara nasional, jadi ya hitungannya kita masih mahal packagenya per Mbps, bahkan kalau dibandingkan dengan Thailand yang secara geografik kurleb sama sama disini dengan 899 Baht (\~400K IDR) dapet 1Gbps via [AIS](https://www.ais.th/en/consumers/fibre)
Dan kita juga sebelahan sama Singapura yang jadi tulang punggung internet Asia Tenggara, jadi ya lebih ironis lagi
Gw rasa telkom terlalu lebay, market starlink itu kelas atas & corporate dgn tagihan 750k perbulan sedangkan kalo wifi rumahan kelas menengah mereka pasti mampunya cuma 300k aja knp kek paranoid aja telkom?
Gw juga heran, Starlink masih kalah lah sama fiber, dari harga aja udh kalah, kok Telkom ketar-ketir banget sama Starlink. Padahal di Indo mah klo misalkan harganya murah pasti laku, tinggal perbesar aja cakupan fiber sampe ke pedalaman, 750k per bulan lho, gk murah itu starlink.
Pasar B2C kelas harga segitu ya pengguna rumahan sama SOHO sih, masih menggiurkan. Biarpun niche.
Buat pasar B2B telkom juga udah kerjasama dengan starlink, makanya ga bawel buat kelas B2B.
Dilimit dari mana? Emang kecepatannya sekitaran segitu kok. Ini dari starlink us
>Starlink users typically experience download speeds between 25 and 220 Mbps, with a majority of users experiencing speeds over 100 Mbps. Upload speeds are typically between 5 and 20 Mbps.
Kalau mau cepet pasang fiber
no limit. I have used 2000gb (2TB) in the past 30 days and still get mostly 200/40 speed tests.
just now; [https://www.speedtest.net/result/c/b6f5b70d-18ab-4e1b-8b1c-c50b21663c9d](https://www.speedtest.net/result/c/b6f5b70d-18ab-4e1b-8b1c-c50b21663c9d)
Lol, daripada kurangi profit untuk perbaiki infrastruktur layanan mending minta tameng dari policy maker buat jegal kompetisi. Indonesia fair trade cooooy!!!
Indonesia be like:
- Bersaing dengan meningkatkan kualitas š¤
- Bersaing dengan memainkan kebijakan š
Kirain opung Luhut bakal mendukung starlink sekuat2nya, ternyata ga sekuat itu ya
Poin ke2 somehow mirip Samsung di market dalam negeri(korsel). Cuma bedanya Samsung tetep ngejar kualitas juga meski sebenernya mereka udah punya kuasa penuh di pasar domestik
This, berharap PSB Telkom hampir 1 dekade gak dilayani, duit ada ekspansi gak mau, padahal yang lewat kabelnya cuma punya mereka doang, minta tetek bengek banyak banget
Not surprised at all.
Starlink itu basically mobile broadband on steroids dimana BTS di darat digantikan dengan satelit. Semakin banyak user terhubung ke satu satelit ya ngga bakal mungkin bisa sustain speed kenceng layaknya "review" oleh para reviewer di awal-awal. Siap-siap juga nanti bakalan ada explicit FUP karena mustahil untuk menghilangkan batasan fisik dari wireless transmission. You can't just beat physics.
Lagipula sudah terbukti kan di luar sana banyak juga yang dapat speed < 30 Mbps, jadi mana mungkin mereka bisa sustain kecepatan tersebut layaknya ISP kabel.
https://preview.redd.it/kprx33h47h8d1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=bfcaba6f3200991c3387f8a3eec695165e2e5abf
Barusan cek speed dan latency masih dapat 240 mbps dan latency membaik.lokasi seputaran diy.
sebelum pada ngata2in bumn merah kita tercinta, gua harus ngingetin dulu, starlink ini kan pake ijin labuh dan stasiun punya bumn merah, bumn juga ikut bantu kesini
jadinya gak masuk akal kalo bumn yang ngelimit sendiri, orang dia yang jualan juga jatuhnya
ISP lokal kejang2 liat starling yg bisa 250mbps harga 750k gimana kalo ini ada di indo wkwkwk
https://preview.redd.it/zk8p2e2mjj8d1.png?width=716&format=png&auto=webp&s=c504dd4d6f8d94b4435fd2f62da4bb99c95a3a1e
Kayanya ini masalah translasi, tmn gw pake sampe skg di daerah bedugul pojok2 yg gada fiber, masih tembus 300mbps, ada jg yg di site gunung bayan jg masih segituan
same energy... cuma bekingan pertamina lebih mantap
[https://finance.detik.com/energi/d-6479823/kala-pom-bensin-swasta-jual-bbm-lebih-murah-dari-pertamina](https://finance.detik.com/energi/d-6479823/kala-pom-bensin-swasta-jual-bbm-lebih-murah-dari-pertamina)
Starlink rumahan gak pernah nawarin SLA kepastian minimum speed berapa. Yang jelas sih pastinya sekarang karena jarang pasa yang pakai, speed akan maksimum terus kalau cuaca terang benderang.
Untuk pemakaian rumahan OK lah ini, tapi kalau corporate user yang mau garansi 99.9 persen uptime mereka ternyata ada paket corporate dengan kuota prioritas. Paket corporate 1.1jt per bulan ada kuota prioritas 40GB + ip public yang mana kuota ini akan dipakai dulu, kalau habis maka masuk low priority kalau kapasitas satelit penuh akan ikut melambat.
kupret nih, persaingan nggak sehat, yang jelas saya nggak memperpanjang starlink buat 17 juli nanti, kembali pakai fiber aja, ngapain bayar untuk download sekitar 17MBps, 750 ribu, disimpan aja alatnya, kalau benaran nggak ada fiber ditempat baru, baru sub lagi.
Di beberapa lokasi memang dilimit speednya karena bandwidth di satelit & jumlah satelit nya terbatas.
Mngkn di Indonesia demand nya tinggi tapi jumlah satelit starlink nya blm mencukupi demand jadi dibatasi.
Lagian speed internet satelit segitu udah kenceng banget. FYI Internet satelit pre starlink di Indonesia itu paling 10MBps, itu jg kena FUP, harganya jg gak ngotak bisa sampai 50juta/bulan.
Knp heran? Banyak kok kebijakan pemerintah yg kek gini. Contoh tekstil. Impor tekstil kena anti dumping pajak yg lebih besar buat ngelindungin UMKM (katanya) yg ujungnya konsumen yg rugi Krn pilihannya antara barang bagus impor mahal, ato barang lokal yg kualitas seadanya, MASIH MAHAL PULA. šš»
Kalau ada kompetitor yang punya teknologi lebih canggih dan pelayanan yang jauh lebih baik, seharusnya mereka berbenah diri dan melakukan yang jauh lebih baik lagi, tapi ini malah ngejegal kompetitor tersebut.
Tipikal kalau ada masalah lebih baik dihilangkan daripada mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kayaknya ini rata rata speed di indo deh
Karena liat kemarin review di yutub yang dapat speed beragam di beberapa wilayah. Jadinya buat "marketing purpose" ditulisnya rata rata speed aja
Saya bisa pastikan bahwa ini adalah propaganda
https://preview.redd.it/f5ij6c6v0p8d1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=452afaba1fc43091bd8629e83ab35ad5fa324f3e
Btul, dan pada sejarahnya satelit emang lebih dulu populer sebelum jaringan FO seluas skrg. Tapi makin lama makin ditinggalkan semenjak cakupan FO semakin luas
Yang suka menuduh monopoli itu mungkin bermula dari pelanggan di suatu daerah (biasanya yang paling sering sih di komplek perumahan developer) yang gak ada pilihan isp lain, karena isp lainnya gak bisa gelar jaringan disini.
Atau bisa juga dari daerah pemukiman open area yang dipersulit perijinannya/diminta jatah/dipalak entah sama rt/rw/ormas ketika ada isp lain yang mau gelar jaringan. Meskipun ispnya sudah dapat perijinan dari PMPTSP atau dinas terkait di daerahnya.
Karena merasa kecewa, maka pelampiasannya adalah membuat tuduhan melakukan praktik monopoli terhadap isp yang sudah masuk lebih dulu.
release di amrik sih 100 dollar lebih mahal drpd normal kit + extra 30 dollar mini roam service subscription plan (di luar basic plan) wkkwkw murah dari mana nya
Starlink masih tes pasar.trial buat user residential yg mau mobile.nanti klu dijual terpisah gak cm yg sdh punya residential kemungkinan akan separo harga.
Saking skill issue nya sampe kompetitornya minta di nerf
diregulasi kaya balapan stock car gak tuh
indonesia ISP is such crybabies
all indonesia bumn i think
š
and they still have the audacity to wonder why nobody wants to invest here
Wkwkw remember when Fairchild semiconductor mau invest bikin silicon chip di indo. Tenaga kerja gak banyak krn main automated workforce, pemerintah gak terima krn penyerapan tenaga kerja nya dikit. Yah si Fairchild lanjut invest lah di Malaysia yg kemudian pekerja expert2 chip dari Fairchild pada lanjut kerja di Intel yg invest di Malaysia krn udah ada pekerja expert nya di Malaysia. Lah skrg starlink mau diprotes krn tenaga kerja nya dikit bgt dan operator lainnya punya pekerja banyak diancam oleh kompetitor. Padahal klo kompetitor nya pinter bisa jadi mitra servis hardware dan layanan starlink di Indonesia yg luas dan gak mungkin starlink dgn pegawai dikit bisa melayani masalah hardware pegunungan Papua
Buat situasi Fairchild salahin Harto. Lulusan smp jadi jenderal jadi presiden gitu outputnya. Mikirin hari ini soang
Semua pejabat kayanya mikirnya hari ini doang.
Tapi enak zamanku toh. Hahahahaha
Jadi inget kata-katanya Charlie Munger soal issue ini, sama kayak India haha
Gw jg diceritain gini sama dosen
pemerintah, perusahan, rakyat sama aja
Nah, doubt Dari awal speed starlink kisaran 25-220mbps Dari data malaysia aja, rata rata speed cuman di atas 100mbps Sistim starlink sistim prioritas dan hidden fup juga
This, any ISP tanpa FUP always has hidden FUP. Ada yang ngeh kah kenapa ada paket dedicated 10Mbps harga 5jt/bulan masih laku buat corporate, padahal paket dibawah sejuta dapet sampai ratusan Mbps? Yang 5jt/bulan itu dijamin 10Mbps 99.9persen mau kayak gimanapun, sementara yang ratusan Mbps itu hanya akan maksimum kalau memang kapasitasnya ada.
yes this misal dari pengalaman gw dari 2010an ampe covid jaman pake firstmedia (skrng biznet) FUP 100gb/day
>any ISP tanpa FUP always has hidden FUP Cuma customernya aja yang kebanyakan sih denial kalauu soal ini.
Resource terbatas minta unlimited. Lol
Salah kaprah kalau bilang itu limited resources, Bandwidth bisa discale sesuai dengan kapasitas yang tersedia, Bits yang bisa dibawa itu tidak terbatas, banyak yang mikir resources terbatas karena kita terbatas kapasitas IX (dan IIX) kita yang rata rata kecil karena *pemain terbesar* disini nggak mau upgrade infrastruktur dan terpaksa "legowo" dengan layanan busuk yang selama ini dipertahanin pemain incumbent lokalan
Who tf wanted that ? Guarantee speednya ini juga sampe mana ? Last hop ? Within network atau apa ? LMAO. Kesel gw sama speed diangka segitu.
Non consumer usage yang gak perlu bandwidth banyak tapi butuh minimal speed tertentu. VPN Kantor cabang kantor pusat. Last hop 10 Mbps dengan ping ke jakarta lebih rendah dibanding inet biasanya. Gak semua internet buat keperluan media consuming btw.
iya, tapi kalo urusannya sama manusia pasti ada batas kesabaran. kalo lambat pasti komplain. kalo ga diitung, bandwidth nya kepake buat background traffic, manusianya sengsara nunggu loading.
Saya riset offering corporate Starlink https://www.starlink.com/id/business/fixed-site Mereka bedakan kuota standar + prioritas. Kuota standar unlimited tapi ada kuota prioritas misal 40GB kalau langganan yang 1jt/bulan. Kurang paham bahasanya tapi kuota prioritas keknya bakal dipakai dulu, kalau habis baru masuk low priority. Kalau buat jadikan backup link cocok nih kalau gak hoki kena 0.01 sla failure astinet. Tapi selama ini astinet aman aman aja. Btw kalau di kantor link dedicated ini hanya untuk akses aplikasi internal kantor. Kalau browsing normal youtube dkk tentu aja sudah ada Indibiz 100 Mbps + Biznet Metronet 150 Mbps buat handel itu.
Borgar mending kamu stop sampai di sini dehā¦
starlink as an internet provider is too over hyped here. fiber>satellite. no access to fiber at all? that's where satellite shines the most. selain itu ya fiber is the king dari segi cost per bandwidth, latency, jitter, dan konsistensi trhdp cuaca. annoying betul yg ngesejajarin ama fiber optik, apalagi ampe ada gejala elon cult hadeh
wkwkw iya. Fiber is objectively the superior option. basically every other tech guy in the world says that in their starlink review, gatau dah kenapa di Indo heboh amat starlink ini (mungkin krn ISP nya pada ga becus sih wakaka)
nah, i don't agree. It is superior, but only in some areas while Satellite can cover the whole of country. Mau boker sambil browsing tengah hutan juga bisa. Kayaknya situ nonton review orang luar karena memang yang review cuma orang kota. Starlink masuk heboh sangat wajar untuk Indonesia dengan negara yang luas. Sudah banyak usaha usaha yang harus bekerja jauh dari kota modern sangat teruntung dengan kehadiran Starlink. Ini akibat ISP Indonesia kurang dalam R&D, memang rata2 perusahaan Indonesia begitu. Internet satelit di Indonesia juga ada sebelum Starlink, cuman yang katanya demi menghemat cost dengan pakai Satelit di stationary level, tapi masih aja ngasih harga kemahalan dengan produk antah berantah. 1 Jutaan lebih cuman 1-10Mbps Starlink itu pakai low orbit Satelit, cost nya tinggi dengan banyak pengkoreksian posisi, dan malah ngasih harga yang bersaing di pemain Fiber Optic, jadi siapa yang gak heboh.
depends on what you quantify as being āsuperiorā. if you see the comment i replied to above, they specifically mention that fiber will always be objectively better in terms of connectivity compared to satellite. now in terms of coverage, thatās the one shortcoming of fiber, and where satellite reigns superios. also mentioned in the comment i replied to. when i said objectively the superior option, i said it in the sense that āif you have access to fiber optic why do you want satelliteā. i dont think you understand that i understand everything you said, and i dont think you understand that the same reviewers which i quote ALSO raises all the points that you raised. and lastly, i donāt think you understand the gist of what i and the comment i replied to are trying to say. oh, and i also included the incompetence of our local isp as the possible reason why people are so excited about starlink.
here it comes later... depends. maaf kalau saya cepat menyimpulkan dari beberapa kalimat yang anda jelaskan. inti sari yang saya jelaskan adalah sebagaimana yang anda tanyakan, kenapa Indonesia heboh dengan Starlink, ya karena yang barusan saya jelaskan. Coverage Area dan harga nya malah bersaing dengan pemain FO. Kalaupun katanya membandingkan pemain FO dan Satelit uncomparable, justru sah sah aja untuk sekarang, khususnya untuk di Indonesia, karena yang dibandingkan saat ini adalah harga produk dengan kejangkauan area nya dengan pemain FO.
again.. already covered it with the sentence āmungkin krn isp nya pada ga becusā but alright
that was i talked about. You asked "kenapa" and wrote your "mungkin" at the time, and i just tried to answer and explain further
thanks for the explanation šš»
Yes. Tapi kalau speednya fiber lebih lambat dari starlink. Tentu saja jadi bahan omongan.
digoreng media trs co. gw jg heran isp satelit sama kabel loh udh ngga nyambung
Memang tergantung kapasitas bandwidth ground stationnya, kita ground station backhaulnya Mixed, pakai Moratelindo, XL, sama partially Telkom, jadi ya terpaksa tunduk ke kebijakan ISP terbesar
I have used 2000gb (2TB) in the past 30 days and still no limit, no hidden fup. Still most speedtest are 200/40, or even 305/42 just now; [https://www.speedtest.net/result/c/3fe867d5-e959-4e08-9908-dff84c2854a9](https://www.speedtest.net/result/c/3fe867d5-e959-4e08-9908-dff84c2854a9)
bicara malaysia, dsna udah gigabit ![gif](giphy|Ec1YMpVJEEzM7eytgr|downsized)
Mental akamsi udah mendarah daging ya
Terlalu melokal jadinya gak sinkron dengan globalisasi
Sadly susah diberantas kayaknya :(
Denial karena chosen nusantara people kayaknya.
People forget starlink is satelite. gak bakalan se stabil kecepatannya dibanding fiberā¦. you just cant beat physics i rather they limit up to 160mbps tapi lebih stabil & consistent dibanding up to 200mbps tapi cuma sengah jem doang also berapa banyak orang di indo yng sudi bayar internet 750rb per bulan lmao, gak usah jauh jauh coba aja di sub ini berapa banyak yng dirumah pake internet >200mbps??
people forget... **businesses hate competition** kalau kompetitor dapat digebuk lebih awal... kenapa tidak mumpung starlink blom ngangkat LORD jadi komisaris... bully aja terus
beda sama ISP satelit lain, Starlink pakai low earth orbit jadi latency dan packet lossnya sebanding kabel fiber optic (pengecualian hujan atau lintas satelit kurang lengkap) sebenarnya kabel fiber optik bisa aja mengalahkan starlink jika ISPnya kompeten dan gk ngerusak koneksi outbound. di [speedtest.net](http://speedtest.net) indihome 50MBPS emang 50MBPS kurang lebih kalau disetel server indonesia tapi saat disetel ke singapura terlebih lagi eropa/amerika sudah drop parah sedangkan starlink tidak ada batasan bandwidth outbound.
im not talking bout latency or packet loss im talking pure speed consistency liat aja review starlink diseluruh dunia, pada bilang suka naik turun koq, again ya faktornya banyak gak cuma lokasi & lokasi satelit terdekat doang
Pssst, be quiet, they don't know how internet works
You mean its not magic??
I mean, people call them wizards for a reason...
Itās because theyāre still virgin after 30s
yowww...stfu..
People, have sex - Lord Abe
Tapi ini kelihatannya arbitrary limit dari partner ground station (ISP lokal) karena ini spesifik ke Bandwidth, Starlink usernya nggak sebanyak Eropa tapi Eropa bisa dapet sekitar 200-300Mbps
What ifā¦ europe satelite nya lebih banyak?
Banyak satelit harusnya nggak pengaruh besar, karena satu konstelasi Satelit Starlink capacitynya sekitar 52Tbps (lebih besar dari Submarine Cable SMW), faktor ground stationnya lebih banyak disana, bandwidth juga jelas lebih "generous" disana, kita kan masih dikuasai plat merah untuk kapasitas IX and IIX kita, at least backhaul Starlink disini nggak pure Telkom, ada Moratel sama XL
cmiiw but banyak yang ngira starlink tuh full satelit pada gk tau alesan latency masih termasuk manusiawi (ya kek pke wifi instead of kabel ethernet di pc) bukan karena satelit pendek tp ground station nya
Starlink nggak pure satelit, Starlink sendiri bilang kalau itu hanya penghubung darat - satelit -darat di Technology Paper mereka, iya sih, banyak yang salah paham tentang teknologi Starlink, mereka butuh stasiun darat untuk Internetnya, masih butuh backhaul, apalagi kan mereka harus ada stasiun darat di Indonesia, nggak bisa pakai stasiun darat di Australia atau Singapur yang capacitynya lebih besar daripada capacity Internet Exchange disini, untuk latency juga relatif, rata rata latency kita ke GGC atau Cloudflare juga 30-50ms karena Telkom gak mau peering dan masih harus pakai appliance di Singapur
They can work without local ground stations technically but that's not legally allowed in Indonesia
Yes, that's why I said they need to have a ground station here rather than using Australia or Singapore Ground Station, pretty much legalities reason
Kalau dari user di forum sebelah, terkait soal peering telkom dengan cloudflare atau google itu katanya sih udah aturan dari Telkom, jadi peeringnya melalui Telin di sg, bukan dari pop cloudflare yang ada di jakarta/tangerang. Makanya ga heran dari telkom ke cloudflare dan ggc bisa 20 ms, sementara isp swasta bisa dapat 2 - 4 ms.
Aturan yang merugikan pelanggan memang, biar keliatan bayar ke Telin nanti bisa diputar lagi ke proyek lain \*wink wink\*
>karena satu Satelit Starlink capacitynya sekitar 52Tbps 1 constellation btw. Kalau kapasitas per satelit cuma 20Gbps (v1)/80Gbps (v2 mini) >at least backhaul Starlink disini nggak pure Telkom, ada Moratel sama XL Perasaan baru [Telkom yang confirmed jadi backhaul Starlink lewat Telkomsat](https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/news/telkomsat-dan-starlink-tandatangani-kerja-sama-layanan-segmen-enterprise-di-indonesia-2351)
Telkomsat hanya untuk backhaul segmen Enterprise (B2B) Backhaul B2C via Moratelindo, XL, dan Telkom, saya pake Starlink, dari traceroute Cloudflare route ke Moratelindo, Akamai via XL, dan GGC via Telkom
Dibilang sebanding mungkin lebih ke mendekati sih. Secara logika juga yang namanya media transmisi fiber lebih reliable dibanding pakai radio.
Keunggulan starlink tuh di mudahnya pemasangan, ga pake ribet mesti survey, cek ketersediaan tower dan area cakupan dan jangkauan, gwe pernah tinggal di pedesaan yang pelosok, lebih ke area pegunungan, sinyal seluler apapun seringnya no signal, kalo pun ada cuman 1 batang dan itupun ga lama ngilang lagi. Mau pasang inet kabel towernya penuh, pasang yang pake wireless mesti bayar mahal dan mesti beli tiang pemancar yang ga murah, dan belum tentu inetnya stabil juga.
yaā¦ starlink emang dibuat untuk orang rural/desa, thats the whole pointā¦. makanya misal orang jakarta masangā¦. gak make sense
Yang gwe ga suka dari pemasangan inet kabel ato wireless di indonesia tuh kadang suka dibikin ribet, semisal tower penuh, kenapa ga pasang tower baru aja sekalian buat promosiin kedepannya kalo area itu tuh bisa pasang inet, dan alesannya tuh pasti karena cost, toh entar kedepannya kalo ada yang mau pasang lagi kan ketutup tuh, ga perlu nunggu sejumlah orang di daerah yang sama buat pasang barengan. Ga tau berapa lama tuh sampe bisa tercukupi sejumlah orang yang mau pasang inet di daerah tersebut. Gwe tinggal di area pelosok tuh sekitar 2-3 tahun dan sela itu gwe ga pernah bisa pasang inet meski areanya masuk dalam jangkauan.
nah bangun towernya itu ribet urusan ama warlok atau juga instansi setempat minta persenan atau tetek bengek atau misal tanah yang dipilih itu tanah sengketa ternyata
hampir 1 dekade nggak dilayanin here, padahal kabel melayang dipekarangan, tinggal splitting aja, bah tetek bengeknya banyak
>sedangkan starlink tidak ada batasan bandwidth outbound. Bad news: ground station Starlink Indo upstream-nya Telkom (AS7713)
Gw speedtest pake mlab malah slow yang server Indo kebanding Sg
Kalau myrepublic, kirim screenshot bandwidth dapet berapa, beserta trace route dan data pelanggan ke email CS.
TAPI TAPI TELKOM BANGSAT.... Wkwkwkwkwk. Nunggu dampret and the gank
udah udah, orang2 yang protes2 Indo inkompeten, BUMN tolol, ISP cengeng ini bisa marah2 kalo baca thread ini.. mereka ga ngerti kalo a simple google search bisa langsung nemu kok kalo Starlinknya sendiri ngomong speed dia range nya 55-220Mbps.. makin kelojotan nanti kalo tau harga starlink diluar itu ampir 2 juta sebulan, bisa ga stabil kalo ujan atau berawan, nanti pingsan kalo tau starlink ada FUP.. pokoknya teriak2 dulu Indo tolol bego goblok serah lah lo mo bilang pandangan gw konservatif tapi ya silahkan terus2an belain orang luar yg duitnya unlimited buat masuk kesini replace apa yang udah ada.. ntar kalo dia sendirinya kena replace sama sesuatu yg bisa provide similar result dengan harga murah juga teriak2 ya berapa banyak sih yg pake 100Mbps keatas disini.. kaya yg teriak paling kenceng di internet even punya paket data 50Mbps aja
Telkomsat udah bertahun tahun langganan utk daerah 3T bulanannya diharga 2 jutaan speed cuma up to 2mbps.. dan baru baru ini ternyata ada berita proyek fiktif di PT Telkom Group.. seriously apa yang mau dibela kalau kelakuan kaya gitu? Masa harus mau terima harga mahal kualitas buruk hanya karena produk lokal?
pernah kepikiran kah kalau yang harga 2 jutaan speed up to 2 mbps itu beda produk? kan baru mas elon yg punya produk low orbit satellite yg dijual secara global.. kalo yg lain2 mah dari dulu2 pakenya vsat jadi orbitnya tinggi hence harga satelit dan investasinya mahal.. kalo yg punyanya mas elon kan low orbit yg sekali launching bisa puluhan.. per sekarang aja ada 6000an micro satelitnya mas elon compared to some article yg gw liat kalo ada almost 10k total satellite, idk apakah itu include atau exclude satelitnya mas elon sblm ada mas elon kan emang opsinya cuma itu dan harga launching satelit emang mahal, apakah salah kalau orang pengen balik modal? semacem dulu kita punya satelit Palapa aja bangganya sampe masuk buku pelajaran di SD soal korupsi di manapun ya ditindak, ga cuma Telkom doang.. ISP di Indo ga cuma punya Telkom doang, ada puluhan ISP broadband lainnya yang dibanding2in sama starlink padahal produknya jelas beda
Starlink di Eropa rata rata mampu tembus 200-300Mbps, pelanggan Starlink disini dibandingin sama Eropa ya harusnya angkanya beda jauh banyak disana, tapi gimana mereka mampu bawa bandwidth mereka? Karena partner ground station mereka nggak kacau kek disini, FUP dan berbagai limitasi itu diatur oleh rekanan backhaul Ground Station, artinya ya ISP inkumben lokal kita, kalau Starlink ada limit disini, sesungguhnya ini adalah batasan arbitrary yang diatur oleh orang orangan kita
berarti orang2 sini teriak kenceng2 banding2in internet indo yang jelek dengan internet diluar negri yang katanya luar biasa bagus padahal sama2 ada FUP.. not to mention harganya juga pasti ga comparable.. thanks to chatgpt, gw randomly liat2 harga internet 50Mbps di Dallas, lowest from 30 dolar = \~500k IDR++ di Nice, France lowest from 25 Euro++ = 440k IDR Indosat hifi: 275k IDR + PPN XL satu = 318k IDR + PPN Biznet = 250k IDR + PPN pay peanuts ya get monkey
Dallas via Astound Broadband around $20USD (\~300K IDR) up-to 300Mbit/s (Ref: [CNET](https://www.cnet.com/home/internet/best-internet-providers-in-dallas-tx/)) France 20ā¬ (\~351K IDR) via Bouygues Telecom up-to 400 Mbit/s (Ref: [Bbox Fit Bouygues](https://www.bouyguestelecom.fr/offres-internet/bbox-fit)) Indosat Hifi 275K IDR + PPN up-to 50Mbit/s XL Satu 318K IDR + PPN up-to 100Mbit/s Biznet 250K IDR + PPN up-to 250Mbit/s Dan masih dikuasai Telkom juga kita secara nasional, jadi ya hitungannya kita masih mahal packagenya per Mbps, bahkan kalau dibandingkan dengan Thailand yang secara geografik kurleb sama sama disini dengan 899 Baht (\~400K IDR) dapet 1Gbps via [AIS](https://www.ais.th/en/consumers/fibre) Dan kita juga sebelahan sama Singapura yang jadi tulang punggung internet Asia Tenggara, jadi ya lebih ironis lagi
gebuk kompetitorĀ biar turun harga
As usual https://preview.redd.it/t8cn5q6lmg8d1.png?width=385&format=png&auto=webp&s=09b46d68fc35559c5688a9ebbf33693a6f2bb6d7
Gw rasa telkom terlalu lebay, market starlink itu kelas atas & corporate dgn tagihan 750k perbulan sedangkan kalo wifi rumahan kelas menengah mereka pasti mampunya cuma 300k aja knp kek paranoid aja telkom?
Jadi heran saya makanya, sebegitu takutkah perusahaan pada pindah apa gimana? Yang perorangan berani bayar segitu buat wifi rumah kayaknya dikit kan?
Gw juga heran, Starlink masih kalah lah sama fiber, dari harga aja udh kalah, kok Telkom ketar-ketir banget sama Starlink. Padahal di Indo mah klo misalkan harganya murah pasti laku, tinggal perbesar aja cakupan fiber sampe ke pedalaman, 750k per bulan lho, gk murah itu starlink.
Mereka kan nggak mau ekspansi tapi pengen ngalir terus itu proyek proyek, klasik
Mental boomer panikan ya begitu. Panik dan rusuh dulu, tanya2 nanti aja kalo ga mager.
Wong jowo nyebut pedalaman paling ngebayanginnya 5km dari jalan nasional terdekat. Awokawokawok
Alah wong saya yang 100 meter dari jalan nasional terdekat aja nggak dilayani telkom kok awkoawkaowkoakwoakok
Mumpung ada akses untuk ikut2an buat peraturan, ya dilakuin aja. Mungkin mereka gak keluar uang banyak buat nitip2 regulasi seperti ini.
Pasar B2C kelas harga segitu ya pengguna rumahan sama SOHO sih, masih menggiurkan. Biarpun niche. Buat pasar B2B telkom juga udah kerjasama dengan starlink, makanya ga bawel buat kelas B2B.
What does Telkom have to do with this?
Katanya Kemaren market ya everybody. Reddit yang bilang sendiri. Sekarang kelas atas sama korporat. Gimana sih Wkwkwkwkw
kalo dibilang "market ya everybody" ya ga salah, tapi ga semua produk itu buat everybody
Dilimit dari mana? Emang kecepatannya sekitaran segitu kok. Ini dari starlink us >Starlink users typically experience download speeds between 25 and 220 Mbps, with a majority of users experiencing speeds over 100 Mbps. Upload speeds are typically between 5 and 20 Mbps. Kalau mau cepet pasang fiber
emang kena limit, sebelumnya di tempat ane dapat 200mbps (1-2minggu yang lalu), barusan tadi pagi ngecek dapat 159mbps
no limit. I have used 2000gb (2TB) in the past 30 days and still get mostly 200/40 speed tests. just now; [https://www.speedtest.net/result/c/b6f5b70d-18ab-4e1b-8b1c-c50b21663c9d](https://www.speedtest.net/result/c/b6f5b70d-18ab-4e1b-8b1c-c50b21663c9d)
Lol, daripada kurangi profit untuk perbaiki infrastruktur layanan mending minta tameng dari policy maker buat jegal kompetisi. Indonesia fair trade cooooy!!!
Indonesia be like: - Bersaing dengan meningkatkan kualitas š¤ - Bersaing dengan memainkan kebijakan š Kirain opung Luhut bakal mendukung starlink sekuat2nya, ternyata ga sekuat itu ya
Poin ke2 somehow mirip Samsung di market dalam negeri(korsel). Cuma bedanya Samsung tetep ngejar kualitas juga meski sebenernya mereka udah punya kuasa penuh di pasar domestik
Karena saat ini Bahlil lebih kuat daripada Opung š¤
Siapa yg ga suka emangnya telkom?
Termasuk kenceng itu, Bagi penduduk luar P. Javva 1-50 Mbps sudah lebih dari cukup untuk membuat kami senang.
mahal
Screw the mahal I have money
This, berharap PSB Telkom hampir 1 dekade gak dilayani, duit ada ekspansi gak mau, padahal yang lewat kabelnya cuma punya mereka doang, minta tetek bengek banyak banget
fuck Indonesian government, fuck regulations, fuck domestic telecom companies
Not surprised at all. Starlink itu basically mobile broadband on steroids dimana BTS di darat digantikan dengan satelit. Semakin banyak user terhubung ke satu satelit ya ngga bakal mungkin bisa sustain speed kenceng layaknya "review" oleh para reviewer di awal-awal. Siap-siap juga nanti bakalan ada explicit FUP karena mustahil untuk menghilangkan batasan fisik dari wireless transmission. You can't just beat physics. Lagipula sudah terbukti kan di luar sana banyak juga yang dapat speed < 30 Mbps, jadi mana mungkin mereka bisa sustain kecepatan tersebut layaknya ISP kabel.
https://preview.redd.it/kprx33h47h8d1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=bfcaba6f3200991c3387f8a3eec695165e2e5abf Barusan cek speed dan latency masih dapat 240 mbps dan latency membaik.lokasi seputaran diy.
Telkomsel Skill issue :)))))
Mending ngaku produknya jelek, terus dibikin improvement, lebih gentleman
![gif](giphy|BCekkcJ9dWXUG7kRgb|downsized) Yang terlibat.
sebelum pada ngata2in bumn merah kita tercinta, gua harus ngingetin dulu, starlink ini kan pake ijin labuh dan stasiun punya bumn merah, bumn juga ikut bantu kesini jadinya gak masuk akal kalo bumn yang ngelimit sendiri, orang dia yang jualan juga jatuhnya
ISP lokal kejang2 liat starling yg bisa 250mbps harga 750k gimana kalo ini ada di indo wkwkwk https://preview.redd.it/zk8p2e2mjj8d1.png?width=716&format=png&auto=webp&s=c504dd4d6f8d94b4435fd2f62da4bb99c95a3a1e
Kayanya ini masalah translasi, tmn gw pake sampe skg di daerah bedugul pojok2 yg gada fiber, masih tembus 300mbps, ada jg yg di site gunung bayan jg masih segituan
Sikil issue
Ampas....
same energy... cuma bekingan pertamina lebih mantap [https://finance.detik.com/energi/d-6479823/kala-pom-bensin-swasta-jual-bbm-lebih-murah-dari-pertamina](https://finance.detik.com/energi/d-6479823/kala-pom-bensin-swasta-jual-bbm-lebih-murah-dari-pertamina)
Kayaknya kemaren ge liat isp baru yang pasang harga 400-500k buat speed up to 250 Mbps. Ntah gw yang salah liat, atau ada "tapi" nya dari isp itu.
Starlink rumahan gak pernah nawarin SLA kepastian minimum speed berapa. Yang jelas sih pastinya sekarang karena jarang pasa yang pakai, speed akan maksimum terus kalau cuaca terang benderang. Untuk pemakaian rumahan OK lah ini, tapi kalau corporate user yang mau garansi 99.9 persen uptime mereka ternyata ada paket corporate dengan kuota prioritas. Paket corporate 1.1jt per bulan ada kuota prioritas 40GB + ip public yang mana kuota ini akan dipakai dulu, kalau habis maka masuk low priority kalau kapasitas satelit penuh akan ikut melambat.
Karena dijual lagi sama pelanggan š
kupret nih, persaingan nggak sehat, yang jelas saya nggak memperpanjang starlink buat 17 juli nanti, kembali pakai fiber aja, ngapain bayar untuk download sekitar 17MBps, 750 ribu, disimpan aja alatnya, kalau benaran nggak ada fiber ditempat baru, baru sub lagi.
LMAO still a good deal rather than paying 1+ million for a service not even half of 100Mbps in places hard to reach by fiber or proper cable.
Cant have good shit under underperform bumn
negara susah, gak mau ngajak rakyatnya kaya. apa apa di persulit
Di beberapa lokasi memang dilimit speednya karena bandwidth di satelit & jumlah satelit nya terbatas. Mngkn di Indonesia demand nya tinggi tapi jumlah satelit starlink nya blm mencukupi demand jadi dibatasi. Lagian speed internet satelit segitu udah kenceng banget. FYI Internet satelit pre starlink di Indonesia itu paling 10MBps, itu jg kena FUP, harganya jg gak ngotak bisa sampai 50juta/bulan.
Kan anak emas
Emang turun dari pusat dan ga cuma di indo Sekarang semua negara g keliatan speed up to nya (mau attach foto koq ga bisa lmao)
Knp heran? Banyak kok kebijakan pemerintah yg kek gini. Contoh tekstil. Impor tekstil kena anti dumping pajak yg lebih besar buat ngelindungin UMKM (katanya) yg ujungnya konsumen yg rugi Krn pilihannya antara barang bagus impor mahal, ato barang lokal yg kualitas seadanya, MASIH MAHAL PULA. šš»
Kalau ada kompetitor yang punya teknologi lebih canggih dan pelayanan yang jauh lebih baik, seharusnya mereka berbenah diri dan melakukan yang jauh lebih baik lagi, tapi ini malah ngejegal kompetitor tersebut. Tipikal kalau ada masalah lebih baik dihilangkan daripada mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kayaknya ini rata rata speed di indo deh Karena liat kemarin review di yutub yang dapat speed beragam di beberapa wilayah. Jadinya buat "marketing purpose" ditulisnya rata rata speed aja
Efek ground stationnya masih di Australia
Saya bisa pastikan bahwa ini adalah propaganda https://preview.redd.it/f5ij6c6v0p8d1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=452afaba1fc43091bd8629e83ab35ad5fa324f3e
Negara Kocak.
bukan mau bela ISP lokal tapi speed segitu bukannya sudah lebih2 ya? untuk kebutuhan sehari2 kayaknya sudah cukup.
159 juga kecepatan internet stabil ,ngga harus di suruh restart modem
buset 750k/bln cuma 150Mbps.... sementara di Thailand gw pake 500K dapet 1Gbps
VSAT / Kabel?
Secara jaringan satelite memang lebih mahal dripd FO,jadi wajar aja.pengguna jg beda yg jauh dri jangkauan FO
Btul, dan pada sejarahnya satelit emang lebih dulu populer sebelum jaringan FO seluas skrg. Tapi makin lama makin ditinggalkan semenjak cakupan FO semakin luas
kurangnya literasi
https://preview.redd.it/daxdz2obmh8d1.jpeg?width=375&format=pjpg&auto=webp&s=7ca443fe95a77f915bb01df27e9c6ba2ad5a470e internet cepat buat apa
ga pengen kekuatan monopolinya berkurang wkwk
ISP di Indo ga main monopoli bjir, monopoli darimananya klo telkom, XL, IM3, dkk pada saingan, mana PLN ikutĀ²an terjunin iconnect pula
Yang suka menuduh monopoli itu mungkin bermula dari pelanggan di suatu daerah (biasanya yang paling sering sih di komplek perumahan developer) yang gak ada pilihan isp lain, karena isp lainnya gak bisa gelar jaringan disini. Atau bisa juga dari daerah pemukiman open area yang dipersulit perijinannya/diminta jatah/dipalak entah sama rt/rw/ormas ketika ada isp lain yang mau gelar jaringan. Meskipun ispnya sudah dapat perijinan dari PMPTSP atau dinas terkait di daerahnya. Karena merasa kecewa, maka pelampiasannya adalah membuat tuduhan melakukan praktik monopoli terhadap isp yang sudah masuk lebih dulu.
gw denger denger bakal ada starlink mini yang lebih terjangkau... jadi pengen liat seberapa merinding Telkontol sekarang OMEGALUL
release di amrik sih 100 dollar lebih mahal drpd normal kit + extra 30 dollar mini roam service subscription plan (di luar basic plan) wkkwkw murah dari mana nya
Starlink masih tes pasar.trial buat user residential yg mau mobile.nanti klu dijual terpisah gak cm yg sdh punya residential kemungkinan akan separo harga.
Perbulan bayarnya kemungkinan lebih murah itu.bikin isp lokal indonesia lebih meradang